Korban Bencana Sumatra Capai 962 Jiwa, Ratusan Orang Masih dalam Pencari
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, 962 orang meninggal dunia akibat bencana banjir dan tanah longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat berdasarkan data sementara hingga Selasa (9/12). Sebanyak 291 orang masih dalam proses pencarian, sedangkan lebih dari 5.000 orang mengalami luka-luka.
BNPB menjelaskan, jumlah korban meninggal dunia di Provinsi Aceh saat ini mencapai 389 jiwa, sedangkan 62 orang hilang dan lebih dari 4.000 warga terluka. Korban jiwa di Sumatera Utara mencapai 338 orang, dengan 136 orang hilang dan 650 orang luka-luka. Adapun rekapitulasi sementara korban bencana di Sumatera Barat menunjukan, ada 235 orang meninggal, 93 hilang dan 113 luka-luka.
Bencana yang menyapu 52 kabupaten/kota di tiga provinsi ini juga menyebabkan lebih dari 975 ribu warga mengungsi. Secara keseluruhan, peristiwa ini turut merusak lebih dari 157 ribu rumah warga.
Sejumlah sarana publik juga terdampak, antara lain merusak 497 jembatan, 425 rumah ibadah, 534 fasilitas pendidikan, 234 kantor dan gedung, 199 fasilitas kesehatan dan lebih dari 1.000 fasilitas umum lainnya.
Presiden Prabowo Subianto sebelumnya mengatakan tingkat kerusakan akibat banjir dan tanah longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat terbilang serius dan memprihatinkan. Ia menyampaikan hal tersebut saat memimpin rapat terbatas mengenai penanganan dan pemulihan bencana.
Rapat itu berlangsung di Pos Pendamping Nasional Penanganan Bencana Alam Aceh, Pangkalan TNI AU Sultan Iskandar Muda, Aceh Besar, pada Ahad (7/12) malam.
“Saya dapat laporan kondisi memang cukup memprihantikan,” kata Prabowo, sebagaimana disiarkan oleh kanal Youtube Sekretariat Presiden.
Prabowo mengatakan, peristiwa banjir dan tanah longsor menyisakan hamparan sawah rusak hingga memicu banyak bendungan jebol sehingga merusak jaringan irigasi pertanian di wilayah terdampak. “Kemudian para gubernur dan para bupati melaporkan cukup banyak perumahan yang harus kita bantu untuk dibangun kembali,” ujarnya.
Prabowo menilai, kinerja pemerintah daerah terdampak dan jajaran kementerian/lembaga yang membantu pemulihan kawasan bencana sejauh ini bergerak masif dan cepat. Di sisi lain, ia mengingatkan upaya penanganan kawasan bencana masih menghadapi kendala seperti kondisi alam yang belum stabil.
“Secara umum saya melihat kegiatan kita cukup masif dan responsif. Di beberapa tempat memang masih ada tantangan karena kondisi alam juga masih harus kita perhatikan,” ujarnya.