Doa dan Merah Putih Sambut Pulihnya Jembatan Teupin Reudeup Aceh

Suasana haru menyelimuti kawasan Teupin Reudeup saat ratusan warga bersama personel TNI melintasi jembatan yang kembali tersambung setelah berminggu-minggu terputus akibat banjir bandang di Aceh Utara.

Kumandang sholawat dan doa terdengar mengiringi langkah mereka, sementara bendera Merah Putih berkibar di sepanjang jembatan, menjadi simbol kebangkitan dan harapan.

Doa bersama itu menjadi ungkapan syukur masyarakat atas kerja keras berbagai pihak yang tanpa lelah memulihkan jembatan yang selama ini menjadi urat nadi transportasi antarwilayah di Aceh. Kembali tersambungnya jembatan Teupin Reudeup membuka kembali akses penting, termasuk jalur Aceh Tenggara–Gayo Lues serta Banda Aceh–Aceh Tengah melalui Beutong Ateuh, Kabupaten Nagan Raya.

Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB, Abdul Muhari, menyampaikan bahwa jembatan tersebut sudah dapat dilalui kendaraan roda empat sejak Kamis (18/12) sore, tepatnya pukul 17.03 WIB. Meski demikian, pengoperasian masih dilakukan secara terbatas, terutama untuk mendukung distribusi logistik.

Bupati Bireuen, Mukhlis, memimpin langsung proses penyelesaian penyambungan jembatan. Infrastruktur sepanjang 39 meter itu dibangun menggunakan material dari Kementerian Pekerjaan Umum dan dikerjakan oleh personel Batalion Zeni Tempur 16/Dhika Anoraga.

Pusat Penerangan TNI menjelaskan bahwa sejumlah pekerjaan teknis telah dirampungkan, mulai dari penyetelan baut papan lantai hingga pemasangan gelagar rambatan. Dengan selesainya tahapan tersebut, jembatan segera difungsikan untuk memperlancar lalu lintas dan mendukung aktivitas masyarakat.

Pulihnya Jembatan Teupin Reudeup tak hanya menyambung jalur transportasi, tetapi juga mengembalikan harapan warga untuk kembali menjalani kehidupan sehari-hari dengan lebih lancar setelah bencana.