Di tengah pandemi Covid-19, Kijang Innova tak kehilangan konsumen. Produk PT Toyota Astra Motor (TAM) itu sempat kembali menjadi mobil terlaris dengan pengiriman ke dealer mencapai 6.250 unit pada April 2021. Angka ini menambah panjang daftar pencapaian dalam perjalanan Kijang di Indonesia.
Milestone lain ialah saat program Innovative International Multi-purpose Vehicle (IMV) digulirkan pada 2002. Indonesia dipercaya sebagai pusat pengembangan Kijang Innova, ini sejalan dengan sejarah panjang Kijang yang dirintis sejak 1977 di Tanah Air. Sejak pertama mengaspal, mobil ini berusaha memenuhi kebutuhan keluarga Indonesia atas MPV yang andal dan tahan lama.
Perjalanan Toyota Kijang generasi pertama sampai dengan yang terakhir merupakan kisah sukses karya anak bangsa. Pasalnya, pada satu unit Kijang melekat banyak rantai pasok lokal. Dengan kata lain, kiprah MPV ini tidak hanya mencitrakan betapa andal dirinya, tetapi juga mencerminkan kualitas produk Toyota secara umum.
BACA JUGA: Impresi Lebih dari 1.000 KM Bersama Toyota Corolla Cross Hybrid
Kijang tumbuh dan berkembang bersama industri otomotif negeri ini dengan melahirkan enam generasi sampai dengan sekarang. Rasanya sudah jadi rahasia umum, mobil ini menjadi salah satu lokomotif dengan total penjualan tertinggi di segmen MPV medium yang melampaui 2 juta unit.
Tak heran, kendaraan roda empat tersebut banyak digandrungi masyarakat Indonesia. Alhasil, perjalanan Kijang tak lepas dari perjalanan sebagian keluarga di negeri ini. Selain daya angkut mencapai tujuh penumpang, MPV ini juga cakap melaju di berbagai kondisi medan berkat sasis tangga yang kokoh.
Mesin Kijang dikenal andal dan tangguh sejak generasi pertama. Dapur pacunya berciri khas utama irit bahan bakar, bertenaga, dan tahan banting. Mobil ini juga mendadopsi gerak roda belakang yang efektif menyalurkan tenaga mesin serta dibekali ground clearance tinggi.
“Tahan banting dan nyaman menjadi DNA Kijang. Ini mampu menghadirkan peace of mind bagi keluarga Indonesia dan tetap dipertahankan hingga generasi Kijang Innova,” tutur Vice President Director TAM Henry Tanoto, Senin (16/8/2021).
Toyota Kijang Innova sendiri lahir pada 1 September 2004, sekitar 16 tahun lalu. Tampilannya modern dibandingkan dengan pendahulunya. Seiring dengan sejumlah pembaruan, kodratnya sebagai MPV keluarga Indonesia tetap dipenuhi, yakni kapasitas tujuh penumpang dan bagasi lega.
BACA JUGA: Diskon PPnBM Mulai Berlaku, Toyota dan Daihatsu Kompak Turunkan Harga
Tahun ini, imbuh Henry, bertepatan dengan peringatan 50 tahun perjalanan Toyota di Indonesia maka diluncurkan 50 unit Kijang Innova edisi terbatas yang memakai Innova Reborn sebagai basis. “Perjalanan hari jadi ke-50 Toyota pada 2021 ini sangat lekat dengan kontribusi besar Kijang yang selalu menjadi andalan Toyota untuk menemani masyarakat Indonesia,” katanya, Senin (16/8/2021).
Kijang Innova edisi terbatas terdapat pada Innova V Luxury Gasoline AT dan Venturer Diesel AT. Edisi khusus ini tampil dengan balutan stiker emas. Stiker tersebut didesain khusus dengan motif menggambarkan perjalanan Toyota Kijang dari generasi pertama sampai keenam.
Presiden Direktur TAM Susumu Matsuda mengutarakan rasa terima kasih kepada masyarakat Indonesia yang senantiasa mempercayakan Toyota untuk memenuhi kebutuhan mobilitas mereka, khususnya selama 50 tahun terakhir.
“Sebagai perusahaan mobilitas, kami berkomitmen tidak hanya memenuhi kebutuhan transportasi tetapi juga kebutuhan mobilitas masyarakat yang semakin kompleks termasuk gaya hidup dan pelestarian lingkungan mereka,” ujar Susumu Matsuda.
Toyota Indonesia memberikan kontribusi sosial-ekonomi bagi Indonesia melalui pengembangan industri otomotif. Mulai sebagai importir pada 1971 kemudian tumbuh bersama pemasok lokal untuk melakukan pendalaman industry dengan meningkatkan kandungan lokal agar dapat membuka tambahan lapangan kerja.
Perakitan mobil utuh Toyota Indonesia bermula pada 1976, dilanjutkan dengan produksi mesin pada 1982. Kini perusahaan didukung lima pabrik yang memproduksi enam model Toyota, dua jenis mesin bensin, komponen, suku cadang, dan alat bantu produksi. Semua ditujukan untuk memenuhi kebutuhan konsumen Indonesia maupun global di 80 negara (kawasan Asia, Afrika, Amerika Latin, dan Timur Tengah).