Risiko Menipisnya Impor Pertanian dari Tiongkok Imbas Virus Corona

ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Warga melintas di dekat jeruk impor yang dijual di kawasan Glodok, Jakarta Barat, Senin (27/1/2020).
9/2/2020, 17.01 WIB

Pemerintah tidak melarang impor produk pertanian dari Tiongkok lantaran disebut bukan media penularan virus corona. Namun, pelaku usaha mulai mengeluhkan terganggunya pasokan dari Negeri Panda, misalnya untuk hortikultura dan buah-buahan.

Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian Agung Hendriadi menjelaskan, produksi komoditas pertanian di Tiongkok berpotensi terganggu akibat wabah virus corona (novel coronavirus). Ini yang bisa menyebabkan impor terhambat.

"Di sana lagi terkena wabah, ada enggak yang panen? Ada enggak produksinya? Itu yang dimasalahkan yang kemudian akan mengurangi jumlah impor yang kita butuhkan," kata dia di Toko Tani Indonesia Centre, Jakarta, Minggu (9/2).

(Baca: Pemerintah akan Rilis Daftar Barang yang Dilarang Impor dari Tiongkok)

Pemerintah sendiri tidak melarang impor dari Tiongkok berupa produk pertanian. Kebijakan tersebut berdasarkan arahan dari Kementerian Kesehatan dan Kementerian Perdagangan.

Jika terjadi hambatan impor dari Tiongkok, Indonesia bisa mencari impor alternatif dari negara selain Tiongkok. Dengan jalan ini, semestinya pasokan tidak bermasalah. Sebagai contoh, impor bawang putih dari Tiongkok bisa dialihkan dari India. Sedangkan buah-buahan bisa dipenuhi dari dalam negeri. "Buah tropis kita sudah menjadi tuan rumah di negeri sendiri," ujar dia.

Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian Prihasto Setyanto mengatakan, Indonesia pernah mengimpor bawang putih dari India. Namun, bawang putih dari Negeri Bollywood tersebut tidak menarik bagi pasar Indonesia. "Ukurannya kecil-kecil, tapi harganya lebih murah," kata dia kepada katadata.co.id.

(Baca: Menanti Impor, Stok Bawang Putih Nasional Hanya Cukup hingga Maret)

Halaman: