Peternak Berharap Program Bagi-Bagi 10 Juta Ayam Bukan Program Politik

ANTARA FOTO/Idhad Zakaria
Kinerja perusahaan pakan ternak kuartal I 2018 berpotensi membaik seiring turunnya harga jual bahan baku jagung
Penulis: Michael Reily
Editor: Ekarina
3/7/2018, 18.24 WIB

Peternak mengharapkan program Bedah Kemiskinan Rakyat Sejahtera (Bekerja) berupa bantuan bagi-bagi ayam gratis oleh  Kementerian Pertanian tak sekedar program temporer menjelang tahun politik.  Pengusaha peternakan berharap, program tersebut  bisa berlangsung dalam jangka panjang, karena sumber daya genetik ayam lokal Indonesia masih belum jadi fokus pemerintah selama 50 tahun terakhir.

“Program bagi-bagi  ternak jangan sampai hanya langkah temporer dan cuma sekadar target politik,” kata Ketua Umum Himpunan Peternak Unggas Lokal Indonesia (Himpuli) Ade Zulkarnain kepada Katadata, Selasa (3/7).

Dia pun mengungkapkan, untuk membimbing langkah pengusaha sektor peternakan, pemerintah perlu membuat peta (road map)  jalan unggas lokal.

Sejumlah aspek yang perlu disertakan dalam peta jalan tersebut antara lain  mencakup pemurnian, konservasi, pengembangan pembibitan, budidaya, dan hilirisasi. Penjabaran yang detail diharapkan dapat mendorong  keberlanjutan ayam ternak lokal.

(Baca : Kemendag Selidiki Penyebab Melambungnya Harga Daging Ayam)

Selain itu, Ade meminta pemerintah memperhatikan aspek bimbingan teknis kepada masyarakat. Sebab, perawatan ayam bagi masyarakat miskin dalam jumlah  banyak, misalnya sekitar 50 ekor bisa jadi kendala. “Perlu perhatian serius tetapi masyarakat perdesaan sudah terbiasa memelihara ayam kampung secara tradisional,” ujarnya.

Selain itu, sejumlah panduan mengenai  tata cara pemeliharaan hewan ternak lokal sebagaimana mengacu pada Undang-undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan & Kesehatan Hewan juga seharusnya bisa menjadi perhatian pemerintah. Pasal 10 UU mengamanatkan pemanfaatan sumber daya genetik asli Indonesia.

Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan akan kembali melanjutkan program pembagian 10 juta ekor ayam sebagai salah satu cara mengentaskan kemiskinan di Indonesia. Rencananya program bakal disalurkan kepada 1.000 desa, 100 kabupaten, dalam 10 provinsi.

Dia mengklaim pihaknya telah melakukan pemetaan dan telah mengantongi data yang lengkap terkait wilayah penyebaranya. Program pun siap dilanjutkan dan  didistribusikan hingga akhir tahun. Amran menyebut, anggaran yang disiapkan Kementerian Pertanian untuk program bagi-bagi ayam tersebut mencapai Rp 2 hingga 3 triliun.

“Dari dana ini juga kami  berikan kandang dan pakan hingga bertelur, baru pendampingannya kami lepas,” kata Amran.

(Baca: Mendag Minta Pedagang Gelontorkan Pasokan Ayam di 400 Titik)

Per satu rumah tangga rencananya akan menerima sekitar 50 ekor ayam. Dengan nprogram tersebut, diharapkan masyarakat miskin akan mendapatkan tambahan pendapatan Rp 2,2 juta per bulan dari proses usaha ternak ayam. Adapun masyarakat yang berhak menerima bantuan adalah mereka yang memiliki penghasilan di bawah Rp 1,4 juta per bulan. 

Karenanya, melalui program tersebut Amran berharap dapat membantu meningkatkan kesejahteraan dan pendapatan masyarakat miskin dari sebelumnya sebesar Rp 1 juta per bulan menjadi Rp 3 juta per bulan.