Ombudsman RI mengapresiasi pelayanan yang diberikan Angkasa Pura II (AP II) di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. Pelayanannya dianggap jauh lebih baik dibandingkan pada 2016 lalu.
Komisioner Ombudsman RI Adrianus Meliala mengatakan, beberapa fasilitas dan pelayanan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta telah mengalami perubahan cukup signifikan. Salah satunya berupa hadirnya layanan pusat informasi.
Adrianus mengatakan, di pusat informasi terdapat panel monitor yang menghimpun berbagai data di bandara. Alhasil masyarakat bisa dengan mudah langsung mengaskses seluruh informasi.
"Dua tahun lalu kami bertanya kepada petugas informasi di situ, dia hanya bisa menjawab satu hal, yakni tentang lost and found," kata Adrianus di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (19/6).
Selain itu, posko terpadu saat ini sudah lebih baik lantaran dibentuk secara permanen dibanding dua tahun lalu, yang mana ketika itu posko terpadu hanya berbentuk tenda.
(Baca : Railink Uji Coba Kereta Bandara Soekarno Hatta ke Bekasi)
Teknologi yang digunakan AP II di posko terpadu juga telah berbasis digital. Adrianus menilai hal tersebut menandakan APII berniat baik melancarkan kegiatan mudik Lebaran 2018 dengan baik.
Hanya saja, dia melihat pihak Kepolisian RI (Polri) sebagai mitra kerja APII di posko terpadu belum mengalami perubahan signifikan. Sebab Polri masih memproses masalah administrasi secara konvensional.
"Hari gini masih pakai kertas manual, masih pakai flip chart yang sebenarnya menurut saya sudah ketinggalan zaman dibandingkan dengan teman-teman yang lain yang sudah berbasis IT," kata Adrianus.
(Baca Juga : Kereta Bandara Masih Kalah Populer daripada Transportasi Lain)
Komisioner Ombudsman RI Ninik Rahayu pun mengapresiasi APII karena telah menempatkan tenaga kesehatan lengkap di beberapa titik maupun posko terpadu Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Dia juga menyebut ruang laktasi yang disediakan sudah cukup bagus dan sesuai prosedur.
Ninik pun meminta masyarakat memanfaatkan seluruh layanan yang diberikan AP II tersebut. Selama ini, Ninik menilai masyarakat kurang memanfaatkan layanan karena kurangnya informasi.
"Itu dimanfaatkan betul supaya (masyarakat) bisa merasakan manfaat perbaikan yang dilakukan oleh Angkasa Pura II," kata Ninik.