Pizza Hut Akan Jualan dengan Food Truck, Apakah akan Pengaruhi Merek?

Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Ilustrasi Pizza Hut di kawasan Bekasi, Jawa Barat (4/4). Pizza Hut akan mengubah konsep pemasaran ke Food Truck di Bandung untuk mengoptimalkan penjualan.
Penulis: Ekarina
19/10/2020, 19.00 WIB

PT Sarimelati Kencana Tbk (PZZA), waralaba restoran Pizza Hut mengubah strategi pemasaran makanan dari konsep gerai menjadi keliling menggunakan kendaraan makanan (food truck). Pengembangan layanan ini bertujuan untuk memaksimalkan pendapatan di masa pandemi.

Dalam keterangannya kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), perseroan akan mengubah kegiatan usaha Pizza Hut ini dimulai dari Bandung dan sekitarnya dengan investasi sekitar Rp 750 juta. Adapun sumber pendanaan tersebut akan dipenuhi dari internal.

Perusahaan memutuskan memutar bisnis atau pivot karena biaya atau modal usaha  yang diperlukan masih terjangkau. Apalagi ada keleluasaan berpindah tempat usaha dan menjangkau pelanggan.

Pengajar dan Pengamat Pemasaran Universitas Prasetiya Mulya, Istijanto Oei mengatakan, hampir semua bidang terdampak dan banyak perusahaan mengubah strategi bisnisnya hanya untuk bisa bertahan. Perusahaan berupaya merespons perubahan perilaku konsumen dengan mengerahkan segala strategi yang memungkinkan.

"Dalam memilih strategi ini diperlukan kecermatan. Khususnya terkait pengalaman dengan merek (brand experience) yang bisa berdampak pada image merek (brand image) yang sudah terbangun selama ini," katanya. 

Sebagai contoh di industri makanan yang selama ini mengedepankan kenyamanan bersantap, upaya turun ke jalan akan mengubah brand experience. Namun, strategi yang lebih diutamakan adalah upaya meyakinkan pelanggan dengan meminimalkan penyebaran Covid-19. Misalnya, restoran yang selama ini didesain dalam ruangan tertutup, diupayakan dengan sirkulasi udara lebih terbuka.

Sebagai contoh di industri makanan yang selama ini mengedepankan kenyamanan bersantap, upaya turun ke jalan akan mengubah brand experience. Namun, strategi yang lebih diutamakan adalah upaya meyakinkan pelanggan dengan meminimalkan penyebaran Covid-19. Misal restoran yang selama ini didesain dalam ruangan tertutup, diupayakan dengan sirkulasi udara lebih terbuka.

Terkait strategi barunya, Pizza Hut menekankan bakal tetap menjaga standar keamanan makanan (food safety standard), termasuk aspek kebersihan dan aspek higienis dari produk Pizza yang dipasarkan.

Pengembangan usaha ini diharapkan dapat menunjang daya saing  serta menjangkau konsumen yang lebih luas di berbagai titik kota Bandung dan sekitarnya.

Untuk merealisasikan rencana tersebut, Sarimelati Kencana akan meminta persetujuan pemegang saham."Perseroan akan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 19 November 2020, " kata Sekertaris Perusahaan, Kurniadi Sulistyomo dikutip Senin (19/10).

Guna memastikan kelayakan usaha rencana perubahan kegiatan usaha, perseroan telah meminta Penilai Independen yang terdaftar di OJK, yaitu Kantor Jasa Penilai Publik Syarif, Endang dan Rekan (KJPP).

Berdasarkan hasil kajian proyeksi keuangan, KJPP Endang Syarief dan Rekan berpandangan, rencana usaha penyediaan makanan keliling perseroan dapat dilaksanakan dan bisa berkontribusi positif. Asalkan, asumsi-asumsi yang ditetapkan dalam kajian dapat dipenuhi.

Industri Restoran Terpukul 

Industri restoran terpukul cukup parah selama pandemi corona dan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) sebelumnya mengungkapkan, ada sekitar 8.000 restoran di seluruh Pulau Jawa yang berada di mal tutup karena pusat perbelanjaan berhenti beroperasi.

Angka ini dihitung dari jumlah pusat perbelanjaan yang tutup di Jakarta sebanyak 77 mal. Sedangkan di dalam mal biasanya terdapat 30 restoran, belum lagi ada yang stand alone di luar area mal. Sehingga total untuk DKI Jakarta sekitar 4.700 restoran dan di seluruh Pulau Jawa ada lebih dari 8.000 restoran.

Agar bisnis bisa bertahan hidup, banyak pelaku usaha restoran mengalihkan penjualan ke online, meski penjualan ini tak sepenuhnya mampu menutupi omzet yang hilang. 

Food Truck merupakan konsep penjualan makanan dengan menggunakan kendaraan, umumnya truk modifikasi sebagai tempat usahanya. Pemesanan, makan, dan pelayanannya dilakukan di dalam kendaraan yang telah didesain sedemikian rupa untuk menarik para konsumen.

Pengusaha Food Truck biasanya berkumpul di beberapa tempat yang ramai tetapi belum terjamah oleh restoran formal, seperti komplek perkantoran. Konsep food truck pertama kali hadir di  Amerika Serikat. Hidangan yang disajikan mulai dari hot dog, hamburger, camilan, es krim, minuman, hidangan Tiongkok hingga Meksiko.

Tren ini menyebar hingga ke Asia. Sedangkan di Indonesia, food truck pertama kali muncul di Bandung dan Jakarta, dengan dorongan konsep yang serupa dengan di AS.