Harbolnas 12.12, Lazada Klaim Berhasil Lampaui Penjualan Tahun Lalu

Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Kesibukan persortiran item di Warehouse Lazada di kawasan Cimanggis, Kota Depok, Jawa Barat, Selasa (12/11/2019). Lazada mengklaim mendapatkan penjualan lebih besar dari tahun lalu pada saat hari belanja online nasional (harbolnas) 12.12 tahun ini.
20/12/2019, 08.11 WIB

Perusahaan e-commerce Lazada mengklaim penjualan pada hari belanja online nasional (harbolnas) 12.12 tahun ini dapat melampaui transaksi pada 2018. Lazada menyatakan perusahaan mampu mencatat penjualan sebanyak tahun lalu hanya dalam waktu 19 jam.

Pada harbolnas 12.12 tahun lalu, Lazada mendapatkan kenaikan Gross Merchandise Value (GMV) sampai 18 kali lipat dari hari biasanya. Pada tahun ini, Lazada menyebut jumlah handphone yang terjual sama dengan jumlah tiga kali penonton konser di Gelora Bung Karno (GBK). Jumlah koper yang terjual setara jumlah 50 kloter jemaah haji.

Sedangkan jumlah powerbank yang dibeli dianggap mampu menerangi istana presiden selama 120 hari. Selain itu, jumlah popok yang terjual selama kampanye 12.12 dapat memenuhi kebutuhan popok bayi yang lahir pada saat Harbolnas 2019 selama dua tahun.

Lazada menggelar harbolnas 12.12 dengan tajuk Grand Year End Sale selama 72 jam mulai dari 12 Desember sampai 14 Desember. "Salah satu terobosan tahun ini yaitu priceless reward yang menjanjikan once-in-a-lifetime-opportunity bagi konsumen beruntung Lazada," ujar Chief Marketing Officer Lazada Indonesia Monika Rudijono dalam siaran pers pada Kamis (19/12).

(Baca: Lampaui Target, Transaksi Harbolnas 2019 Tembus Rp 9,1 Triliun)

Pada harbolnas tahun ini, lokal seller pun ikut ambil bagian. Lazada mencatat pesanan dari UMKM naik hingga 10 kali lipat. Lazada pun menargetkan bisa menggaet sampai 8 juta UMKM pada 2020. 

Sebelumnya, Lazada mencatatkan pertumbuhan dua kali lipat dibanding tahun lalu untuk jumlah pesanan, jumlah penjual, dan jumlah pembeli dalam satu hari pada pesta diskon 11.11 tahun ini. Produk yang laris terjual saat pesta diskon 11.11 diantaranya fesyen wanita, sepatu lelaki, produk kecantikan dan juga produk ibu dan anak.

Di sisi lain, perusahaan teknologi pemasaran niaga Criteo dalam risetnya di Indonesia menyatakan momen harbolnas 12.12 lebih populer dan lebih mendongkrak penjualan e-commerce dibanding 11.11. Berbeda dengan negara lain di Asia Tenggara seperti Singapura, di mana persta belanja singles day atau 11.11 lebih populer dibanding 12.12.

"Kalau di Indonesia, harbolnas lebih dulu ada. Di luar negeri kan singles day dulu, karena itu dipopulerkan oleh Alibaba," ungkap Senior Account Strategist Large Customers, SEA, Taiwan and Hong Kong, Criteo, McCarl Leonardo.

Nilai penjualan harbolnas 12.12 pun lebih tinggi dibanding 11.11 atau 10.10. Berdasarkan data Criteo, pada 2018 penjualan ritel online pada 10.10 meningkat 106% dibanding hari biasa. Untuk 11.11 meningkat 174% dibanding hari biasa. Sedangkan pada 12.12 peningkatan penjualan sampai 389%.

Untuk tahun ini, penjualan ritel online pada 10.10 mencapai 110%, untuk 11.11 penjualan meningkat 170% dari hari biasanya, sedangkan penjualan pada 12.12 bisa melonjak sampai lima kali lipat dari  hari biasa. Untuk jumlah kunjungan ritel online, Criteo memprediksi peningkatan bisa sampai 2,5 kali lipatnya.

(Baca: Tips Mengelola Kembali Keuangan usai Tabungan Menipis akibat Harbolnas)

Reporter: Fahmi Ahmad Burhan