Data Global Web Index menunjukkan, pengguna internet usia 18-64 tahun di Indonesia menggunakan ponsel pintar (smartphone) selama 4 jam 20 menit per hari selama Ramadan 2017. Lama waktu tersebut naik 2,2 kali lipat dibanding bulan-bulan lainnya.
Sebanyak 59% dari pengguna internet usia tersebut menghabiskan waktu di media sosial. Lalu 53% melakukan percakapan dengan teman dan 43% membaca surat elektronik. Selain itu, Facebook mencatat pengguna internet yang melihat video naik 74% dan yang menggunakan aplikasi perpesanan naik 35% saat Ramadan 2017 dibanding periode sama 2016.
Tren ini dimanfaatkan oleh para pengiklan untuk memasarkan produknya. "Beberapa e-commerce dan pemilik merek besar menggunakan video dan Instagram Stories untuk pemasaran," ujar Market Science Leader - Facebook Indonesia Adisti Latief saat media briefing di kantornya, Jakarta, Senin (7/5).
Chief Marketing Officer (CMO) Lazada Indonesia Achmad Alkatiri mengatakan, perusahaannya menggunakan pocket television (TV) untuk menyampaikan pesan kepada konsumen saat Ramadan. Tahun lalu, ada tiga pesan yang disampaikan yakni bisa bayar di tempat (cash on delivery/COD), gratis ongkos kirim, dan produk autentik. "Sekitar 80% anggaran pemasaran kami di online," kata dia.
(Baca juga: Instagram Kembangkan Fitur Pembayaran)
Menurut dia, hampir seluruh e-commerce fokus mengedukasi masyarakat untuk berbelanja online tahun lalu. Saat ini, ia memperkirakan semuanya gencar menawarkan produk yang sesuai dengan target konsumen. Oleh karenannya, mereka fokus mencari data seputar konsumen agar pesan yang disampaikan efektif.
Berdasarkan riset yang mereka lakukan, Lazada kemudian mengincar segmen perempuan dan ibu muda. Sebab, jenis konsumen tersebut yang paling banyak menghabiskan waktu untuk berbelanja melalui ponsel, khususnya saat Ramadan. Oleh karena itu, produk yang paling banyak dipasarkan adalah fesyen, kesehatan dan kecantikan. Nantinya, strategi pemasaran seperti flash sale dan yang lainnya akan fokus pada ketiga produk tersebut.
Ia mengklaim, pesanan meningkat 59% karena menggunakan creatif mobile seperti pocket TV untuk beriklan saat Ramadan 2016. Lalu, kesadaran konsumen akan Lazada naik 15%. Selain itu, pemahaman konsumen bahwa Lazada menyediakan layanan COD naik 12% dan bebas ongkos kirim 13% saat Ramadan 2016.
(Baca juga: Facebook Segera Luncurkan Aplikasi Kencan Online)
Tak hanya Lazada, merek seperti Nestle juga menggunakan strategi yang sama. Head of Consumer Engagement and E-Business PT Nestlé Indonesia Henny Yuliandini mengatakan, perusahannya memanfaatkan pocket TV di Facebook untuk menyampaikan pesan kepada konsumen sejak tahun lalu. Dari pengalaman itu, ia merasa hasilnya cukup efektif.
Pada Ramadan tahun ini, ia berencana memperluas distribusi pemasaran hingga ke Instagram Stories. Alasannya, ibu muda mulai menghabiskan waktu di sosial media khususnya Instagram. "Kami ingin konsumen tetap aware dengan produk kami, sekalipun saat Ramadan," ujar dia.