Pelaku bisnis digital meyakini, kebutuhan menghubungkan perangkat-perangkat elektronik dengan jaringan Internet akan semakin besar. Alhasil, pasar perangkat elektronik terhubung Internet atau Internet of Things (IoT) di dunia, termasuk di Indonesia, diproyeksi bakal melonjak.
CEO dari Databot Regi Wahyu mengatakan, industrialisasi internet melalui IoT bukanlah sesuatu hal yang baru. IoT sudah dimanfaatkan oleh beberapa industri seperti minyak dan gas, serta pembangkit listrik. Ia pun memprediksi, pasar IoT di Indonesia bakal tumbuh sampai US$ 1 miliar pada 2020.
"Saya lihat, pasar IoT ini akan lebih besar daripada e-commerce," ujar Regi dalam konferensi Tech in Asia di Jakarta, Rabu (16/11). (Baca juga: Banyak Aturan, Bisnis E-Commerce Diramal Berguguran 2017)
Dalam satu artikel di Forbes dijelaskan, IoT merupakan konsep untuk menghubungkan perangkat yang memiliki fitur on dan off dengan Internet. Perangkat yang dimaksud mulai dari telepon genggam, mesin cuci, lampu, mesin bor, hingga mesin pesawat jet.
Beberapa contoh penggunaan IoT adalah peralatan kantor yang tahu kapan pasokannya habis sehingga bisa memesan sendiri. Selain itu, alarm di telepon genggam yang terhubung dengan mesin pembuat kopi sehingga ketika alarm berbunyi, mesin pembuat kopi secara otomatis meracik kopi.
Lebih rinci, Regi menjelaskan, salah satu mekanisme IoT adalah memasang sensor pada mesin-mesin industri yang terhubung dengan internet. Dengan cara itu, mesin-mesin tersebut dapat memproduksi data yang dibutuhkan manusia untuk menunjang pekerjaannya,. Selain itu, mesin-mesin tersebut juga bisa mengirimkan data bila masa waktunya akan habis sehingga manusia dapat segera menggantinya.
Meski pemanfaatan IoT bisa sangat luas, menurut Regi, pemain di bidang ini masih sangat sedikit. Ia pun menekankan, keberadaan industri IoT sangat penting. Sebab, ke depan, semua akan terhubung dengan artificial intelligent dimana manusia akan hidup berdampingan dengan mesin atau robot yang dapat membantu pekerjaannya.
(Baca juga: Rambu-Rambu Perusahaan Startup agar Bernapas Panjang)
Sementara itu, Digital Leader General Electric (GE) for Indonesia Wayah Suroto mengungkapkan, pihaknya mulai menggunakan konsep IoT ini melalui penggunaan sensor untuk pembangkit listrik yang dimilikinya. Dengan demikian, GE bisa mendapatkan opsi untuk meningkatkan kapasitas produksi melalui penjabaran data kapasitas pembangkit dan data lainnya yang dihasilkan dari sensor ini. "Jadi di balik itu semua adalah agar kita bisa getting the inside," ujarnya.