Penyedia aplikasi online transportasi yang berbasis di Malaysia, Grab, memperluas layanannya dengan jasa pesan-antar makanan di Indonesia. Ini mengikuti langkah perusahaan sejenis yaitu Go-Jek.
Grab memperkenalkan layanan teranyarnya bernama GrabFood pada Senin (2/5). Namun, saat ini layanan tersebut masih dalam tahap uji coba. “GrabFood saat ini masih dalam tahap uji coba beta di SCBD-Semanggi, Kuningan dan Senayan setiap hari pada pukul 11.00 sampai 14.00,” kata Group Vice President Marketing Grab Cheryl Goh, melalui siaran persnya seperti dikutip Tech In Asia, Senin (2/5).
Tarif normal untuk tiap pengantaran sebesar Rp 20 ribu. Selama masa uji coba berlangsung, Grab memberi potongan harga 50 persen. Agar dapat mengakses layanan GrabFood, Cheryl menjelaskan, para pengguna harus memperbarui aplikasi Grab. Pembayaran saat ini pun baru dapat dilakukan secara tunai. Namun, Grab bakal segera menambah fitur untuk pembayaran nontunai.
Selain itu, fitur ini masih memiliki keterbatasan jangkauan tempat dan waktu. Grab sejauh ini hanya bermitra dengan restoran yang dapat menjangkau sejumlah kawasan pusat perkantoran Jakarta.
Sementara itu, Go-Jek sudah meluncurkan layanan pesan-antar makanan ini sejak April tahun lalu. Saat memperkenalkan layanan Go-Food, perusahaan yang dimotori Nadiem Makarim ini mengklaim bermitra dengan lebih dari 15 ribu restoran di Jakarta.
Grab tidak hanya berhadapan dengan Go-Jek dalam bisnis layanan pesan-antar makanan ini. Sudah ada Foodpanda dan Klik-Eat sebagai pendahulu. Pada Maret 2012, Foodpanda yang merupakan perusahaan startup asal Jerman meluncurkan layanannya di Indonesia dalam bentuk website. “Memesan makanan secara online itu cepat dan menyenangkan,” kata salah satu pendirinya, Rico Wyder, melalui siaran pers dalam peluncuran fiturnya di Indonesia.
Agar dapat menikmati layanan ini, para pelanggan harus memasukkan kode pos pada website Foodpanda dan mencari restoran yang diinginkan di dekat mereka. Saat pertama diluncurkan, layanan Foodpanda menjangkau 51 restoran dan hanya fokus pada pengiriman untuk area bisnis di Jakarta.
Kini, Foodpanda juga telah membuka fitur melalui aplikasi yang bisa diakses melalui ponsel pintar berbasiskan sistem operasi Android, iPhone dan Windows Phone oleh para pengguna di sejumlah kota, termasuk di Jakarta, Bandung, Surabaya dan Bali. Jumlah restoran yang menjadi mitra pun sudah mencapai 800 restoran.
Sebelumnya pada 2011, layanan pesan-antar makanan online Klik-Eat berdiri dan mulai beroperasi pada Januari 2012. Cara yang ditawarkannya untuk memesan pun beragam, mulai dari situs, telepon, BlackBerry Messenger, Yahoo Messenger, Google Talk, hingga MSN.
Pada Januari 2013, Klik Eat menerima pendanaan dari perusahaan asal Jepang bernama Yume no Machi. Perusahaan ini mengoperasikan layanan pesan-antar makanan, Damae-an. Saat itu, ada lebih dari 11 ribu restoran yang dijangkaunya. Meski demikian, dua dari tiga pendirinya, yaitu Michael Saputra, dan Willy Haryanto tetap menjalankan operasional bisnis sehari-hari Klik-Eat. Sementara itu, Andrew Pangestan tidak lagi terlibat dan beralih pada bisnis keluarga. Tech in Asia pada 2 September 2014 menyebut Klik-Eat membuka PapaBento, suatu layanan katering untuk kegiatan-kegiatan korporasi