Jumlah orang miskin di Indonesia bertambah 200 ribu orang selama Maret – September 2022. Startup seperti Shopee, Tokopedia, Gojek hingga Grab dinilai perlu menggencarkan bakar uang alias promosi.
Menurut Direktur Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira, e-commerce seperti Shopee, Tokopedia hingga Lazada terbiasa melakukan promosi atau bakar uang.
Kondisi tersebut membuat konsumen mengharapkan promosi sebelum bertransaksi. Tanpa diskon, konsumen dapat beralih ke platform lain “atau bahkan mengurangi pembelian,” kata Bhima kepada Katadata.co.id, Kamis (19/1).
Namun bakar uang secara terus menerus juga tidak disarankan. Persaingan startup seharusnya menonjolkan inovasi layanan digital supaya konsumen mendapatkan nilai tambah dan diharapkan terus bertransaksi.
Cara lainnya yakni memiliki segmentasi pasar yang berbeda dan tidak menjual produk yang sama.
Bank Indonesia (BI) pun mencatatkan penurunan pertumbuhan transaksi e-commerce seperti Shopee, Tokopedia hingga Lazada. Transaksi e-commerce Rp 476,3 triliun tahun lalu, dengan volume transaksi 3,48 miliar.
Nilai transaksi tersebut naik 19% secara tahunan (year on year/yoy), namun di bawah target BI Rp 489 triliun.
BI menduga ada tiga hal yang menyebabkan pertumbuhan transaksi e-commerce melambat, yakni:
1. Konsumen beralih ke transaksi offline
“Kami harus memahami bahwa e-commerce itu diuntungkan saat mobilitas rendah. Jadi kami melihat kemungkinan meningkatnya transaksi offline menyebabkan (transaksi) e-commerce turun," kata Deputi Gubernur BI Doni P Joewono dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (19/1).
2. Beralih ke social commerce seperti berbelanja di TikTok, Whatsapp hingga Facebook
3. Biaya
BI tengah mengkaji kemungkinan penurunan transaksi di e-commerce, karena biaya transaksi lewat media sosial lebih murah. Tokopedia misalnya, menaikkan biaya administrasi dan biaya gratis ongkos kirim atau ongkir yang dibebankan kepada penjual pada pertengahan 2022 dan per Januari 2023.
Selain itu, jumlah orang miskin di Indonesia bertambah menjadi 26,36 juta pada September 2022, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS). Ini karena kenaikan harga BBM atau Bahan Bakar Minyak pada September.
Meski begitu, jumlah orang miskin turun 140 ribu dibandingkan September 2021.
Dua sumber The Information menyampaikan, transaksi TikTok Shop di Asia Tenggara diperkirakan US$ 4,4 miliar atau sekitar Rp 66,7 triliun pada 2021. Nilainya lebih kecil ketimbang Shopee dan Lazada, maupun Tokopedia di Indonesia.
“Pengeluaran konsumen (TikTok Shop) di Asia Tenggara naik lebih dari empat kali lipat. GMV menjadi US$ 4,4 miliar,” kata dua sumber The Information, pekan lalu (9/1).
GMV TikTok Shop di Asia Tenggara pada 2021 itu di bawah Shopee US$ 62,5 miliar atau Rp 899 triliun. Rinciannya sebagai berikut:
Lazada juga mencatatkan GMV per September 2021 US$ 21 miliar atau sekitar Rp 302 triliun. Sedangkan konsumen aktif tahunan naik 1,8 kali lipat menjadi 130 juta.
Di Indonesia, Tokopedia juga mencatatkan GTV atau Gross Transaction Value (GTV) Rp 230 triliun pada 2021. Nilainya naik 46% dibandingkan 2020.
Tokopedia menargetkan GTV tahun lalu Rp 334 triliun, atau naik 24% dibandingkan 2021. Sedangkan GTV pada 2024 ditargetkan Rp 669 triliun.