Startup Ula yang Disuntik Jeff Bezos Kembali PHK

Ula
Dari kiri ke kanan: COO Ula Riky Tenggara, CCO Derry Sakti, CEO Nipun Mehra, CTO Alan Wong
Penulis: Lenny Septiani
4/10/2023, 12.34 WIB

Startup Ula mengumumkan keluar dari bisnis distribusi barang kebutuhan sehari-hari atau FMCG. Perusahaan rintisan yang disuntik oleh modal ventura milik Jeff Bezos ini pun kembali melakukan pemutusan hubungan kerja atau PHK karyawan.

FMCG atau fast moving consumer goods adalah produk yang dapat terjual secara cepat dengan harga relatif murah, dan biasanya merupakan kebutuhan sehari-hari. Contoh barang FMCG yakni minuman ringan, kosmetik perawatan tubuh, dan barang kelontong.

Sementara startup Ula menyasar pemilik warung atau UMKM. Layanannya yakni:

  1. Membeli barang FMCG untuk stok
  2. Memantau ketersediaan produk
  3. Memperbanyak opsi pembayaran bagi penjual

Namun startup Ula memutuskan untuk keluar dari bisnis distribusi FMCG tersebut. “Kami memutuskan untuk beralih,” kata perusahaan dalam laman resmi, Selasa (3/10).

“Kami memulai perjalanan Ula dengan mimpi mengubah perdagangan Business to Business atau B2B,” katanya. “Saat dunia bergulat dengan dampak Covid, kami menciptakan platform distribusi komprehensif untuk mengirimkan barang kebutuhan sehari-hari ketika penyedia lain tidak menentu atau tak tersedia.”

Ula mengklaim layanannya menyediakan pengiriman dengan beragam pilihan dan harga menarik untuk pengecer terkecil di Indonesia. Sekaligus, melayani pengecer di lingkungan sekitar dan memberikan peluang untuk berekspansi ke inti perdagangan lingkungan sekitar. 

Upaya tersebut awalnya membuahkan hasil.

Namun kini, “kami harus mengkalibrasi ulang fokus terhadap keberlanjutan ekonomi jangka panjang,” katanya.

Sebab, skala dan kompleksitas model distribusi berbasis inventaris memerlukan tingkat investasi yang terbukti menantang, terutama di tengah lesunya ekonomi digital. 

Halaman:
Reporter: Lenny Septiani