Tokopedia dan Lazada mencatatkan kenaikan transaksi sejak Oktober atau setelah TikTok Shop tutup di Indonesia bulan lalu (4/10).
"Selama September dan Oktober, pertumbuhan bisnis e-commerce dan on-demand services itu lebih kencang lagi," kata Direktur Utama GoTo Gojek Tokopedia Patrick Sugito Walujo dalam pertemuan dengan petinggi media pada Senin (6/11).
Meski begitu, ia tidak dapat memastikan bahwa kenaikan tersebut merupakan dampak dari penutupan TikTok Shop. "E-commerce kami pun banyak melakukan inovasi baru," ujarnya.
Sementara itu, Lazada mencatatkan peningkatan transaksi di fitur live streaming yakni LazLive 200% selama Oktober. “Ini dibandingkan bulan sebelumnya,” kata Head of Livestreaming Lazada Indonesia Ogie Baringbing kepada Katadata.co.id di Kantor Lazada di Jakarta, Kamis (9/11).
“LazLive memang punya peran sangat vital dalam kontribusi pendapatan Lazada di Indonesia dan di negara lain,” Ogie menambahkan.
TikTok Shop resmi ditutup pada bulan lalu (4/10) sepekan setelah Kementerian Perdagangan atau Kemendag merilis Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag Nomor 31 tahun 2023 pada 27 September.
Pasal 21 ayat 2 Permendag Nomor 31 tahun 2023 berbunyi, Penyelenggara Perdagangan Melalui Sistem Elektronik atau PPMSE dengan model bisnis lokapasar atau social commerce, dilarang bertindak sebagai produsen sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang distribusi barang.
Sementara itu, pasal 21 ayat 3 berbunyi, PPMSE dengan model bisnis social commerce dilarang memfasilitasi transaksi pembayaran pada sistem elektronik. Selain itu, harus membuat badan usaha e-commerce tersendiri.