Kenaikan PPN dari 11% menjadi 12% pada Januari 2025 tidak berpengaruh pada harga barang di ShopTokopedia. Kepala Komunikasi Tokopedia dan TikTok E-Commerce, Aditia Grasio Nelwan, mengatakan para penjual yang bertanggungjawab menetapkan harga di platform.
“Kalau barang-barang, kan yang set harga barang itu penjual. Kalau untuk platform, kami masih diskusi dengan asosiasi dan pemerintah terkait,” kata Aditia usai Media Gathering di Jakarta, Senin (23/12).
ShopTokopedia masih belum menentukan apakah kenaikan PPN bakal mengerek biaya administrasi atau biaya layanan di platform tersebut. “Kita belum ada spekulasi (pengaruh) dari PPN ke biaya transaksi,” ujar Aditia.
Dalam Kampanye Promo Guncang 12.12 kemarin, ShopTokopedia mencatat ada peningkatan nilai transaksi 50 kali lipat lewat fitur live TikTok. Angka ini mereka bandingkan dengan jumlah transaksi di hari bias.
Aditia menjelaskan, pada program 12.12, ada perbedaan kategori produk paling laris di ShopTokopedia dan Tokopedia. Di Tokopedia, tiga produk yang paling laris adalah produk kecantikan dan perawatan diri, handphone dan elektronik, serta fashion pria.
Kategori produk terlaris di ShopTokopedia ialah kecantikan dan perawatan diri, fashion wanita, lalu fashion muslim. Aditia menjelaskan kenaikan tertinggi pendapatan UMKM dari Promo Guncang 12.12 bisa mencapai 115%.
Adanya kampanye Beli Lokal juga bisa mendorong penjualan UMKM hingga 70%. Pembeli di kedua platform ini juga mempunyai perbedaan perilaku belanja. Pembeli Tokopedia cenderung sudah mengetahui apa produk yang mereka butuhkan atau akan dibeli.
Lebih jauh ia mengatakan, produk dengan kenaikan jumlah pesanan tertinggi jelang natal di sana adalah hampers berupa kue kering dan coklat, pohon natal, serta hiasan pohon natal. Ada peningkatan hampir tiga kali lipat.
Pembeli di ShopTokopedia di sisi lain cenderung mengonsumsi konten video di TikTok sebelum membeli. TikTok mencatat 92% pengguna TikTok menyatakan mereka bertindak setelah menonton video TikTok.