Majalah TIME berencana membuat video edukasi tentang mata uang kripto (cryptocurrency). Perusahaan media asal Amerika Serikat (AS) ini juga memakai bitcoin untuk kompensasi dan akan menyimpannya sebagai aset, seperti yang dilakukan oleh Tesla.
TIME berkolaborasi dengan perusahaan manajemen investasi bitcoin, Grayscale dalam membuat video edukasi. CEO Grayscale Michael Sonnenshein mengatakan, konten pendidikan ini bakal dibuat serial dan ditarget rilis pada musim panas ini.
Jasa pembuatan video akan dibayarkan dalam bentuk bitcoin. "TIME setuju untuk dibayar dalam bitcoin dan akan menahan mata uang kripto ini di neraca mereka," kata Michael melalui akun Twitter @Sonnenshein, kemarin (13/4).
Dikutip dari Decrypt.co, Presiden TIME Lev Grossman membenarkan kemitraan tersebut. Ia mengatakan, Grayscale memiliki bitcoin lebih dari 3% dari total pasokan.
Ketertarikan media tertua ini terhadap bitcoin juga ditunjukkan ketika mencari tenaga kerja baru. Tiga pekan lalu, perusahaan mengunggah lowongan kerja untuk Chief Financial Officer (CFO) dengan kualifikasi mempunyai kenyamanan dalam menggunakan bitcoin dan mata uang kripto lainnya.
Pemilik TIME Marc Benioff diperkirakan mempertimbangkan untuk memiliki bitcoin juga di neracanya. Apalagi, ia sempat berinvestasi di perusahaan analisis blockchain, Chainalysis melalui TIME Ventures. Namun, Mark belum berkomentar mengenai hal ini.
Sebelumnya, beberapa perusahaan menunjukkan ketertarikan terhadap bitcoin dan aset kripto lainnya. Produsen mobil listrik asal Amerika Serikat (AS) Tesla misalnya, membeli bitcoin US$ 1,5 miliar atau sekitar Rp 21 triliun pada awal tahun ini.
Perusahaan analisis bisnis MicroStrategy juga rajin menabung bitcoin sejak tahun lalu. Kemudian PayPal mengadopsi bitcoin untuk pembayaran dan instrumen investasi.
Bank asal AS Goldman Sachs dan Morgan Stanley juga berencana menawarkan investasi mata uang kripto.
Dukungan investor institusional itu membuat harga bitcoin melonjak. Berdasarkan data dari Coindesk, harga bitcoin menyentuh rekor baru yakni US$ 63.490 atau Rp 928 juta pada hari ini.
Kapitalisasi pasarnya pun melonjak menjadi US$ 1,19 triliun atau sekitar Rp 17,4 kuadriliun per Rabu (14/4).
CoinGecko dan Blockfolio menilai kapitalisasi pasar yang besar dari bitcoin terjadi karena permintaan dari investor institusional dan ritel.
Analis mengatakan bahwa selama harga bitcoin di atas US$ 53 ribu, maka kapitalisasi pasarnya dapat bertahan US$ 1 triliun. Mata uang kripto lain yang harganya melonjak yakni ethereum.
Harga cryptocurrency ini menyentuh rekor baru, yakni US$ 2.103 atau Rp 30,5 juta per koin. Kapitalisasi pasarnya pun mencapai US$ 244 miliar atau Rp 3.542 triliun.
"Momentum dan minat mulai berkembang melampaui bitcoin dan ethereum," kata kepala divisi teknologi di bursa crypto Bitfinex Paolo Ardoino dikutip dari Reuters, pekan lalu (6/4).