Startup teknologi finansial atau fintech termasuk yang masif melakukan pemutusan hubungan kerja atau PHK di tengah ketidakpastian ekonomi global dan seretnya pendanaan. Asosiasi fintech atau Aftech menilai, periode efisiensi karyawan di sektor ini hampir selesai.
Wakil Sekretaris Jenderal II Aftech Firlie Ganinduto mengatakan, startup fintech dulu mengutamakan value creation untuk menaikkan nilai perusahaan. Kini, di tengah seretnya pendanaan atau tech winter, mereka berfokus membuat model bisnis lebih menguntungkan.
Oleh karena itu, banyak startup fintech melakukan PHK tahun lalu. Menurut Firlie, tren PHK di industri fintech hampir selesai.
“Sedikit yang akan melakukan PHK, karena tech winter sudah hampir selesai,” kata Firlie kepada media usai acara peluncuran Laporan Aftech Annual Members Surveys 2022/2023 di JIExpo Jakarta, Kamis (27/7). “Justru kedepan kami harapkan kenaikan perekrutan pekerja.”
“Ketika menemukan bisnis model yang pas (untuk mencapai untung), startup fintech akan melakukan perekrutan,” ujarnya.
Dalam sambutannya, Ketua Dewan Pengawas Aftech Rudiantara mengatakan bahwa PHK di startup termasuk normal jika dibandingkan dengan bisnis konvensional.
“Namanya startup, perusahaan rintisan,” kata dia.
Berdasarkan laporan Fintech Indonesia dan Katadata Insight Center atau KIC, AFTECH Annual Member Survey 2022/2023 yang bertajuk ‘Fintech Indonesia: Mantap Melangkah ke Arah Keberlanjutan dan Inklusi’, sebanyak 84% responden melakukan PHK dalam setahun terakhir.
“Sebanyak 76% responden tidak berencana merekrut tenaga kerja baru dalam waktu dekat,” kata Direktur Katadata Insight Center (KIC) Adek Media Roza dalam acara peluncuran Laporan Aftech Annual Members Surveys 2022/2023 di JIExpo Jakarta, Kamis (27/7).
“Memang terjadi efisiensi,” Adek menambahkan.
Adek menyampaikan, jika memang ada rekrutmen tenaga baru, startup fintech berfokus pada sektor-sektor yang memang penting di antaranya:
- 69,3% pengembangan produk
- 68% pengembangan bisnis
- 54,7% penjualan dan pemasaran
- 33,3% hukum dan kepatuhan
- 22,7% keuangan dan akuntansi
- 21,3% pelayanan pelanggan
- 12% desain
Sementara preferensi startup fintech dalam perekrutan karyawan, yakni:
- 61,3% kombinasi outsourcing permanen
- 37,3% permanen saja
- 1,4% outsourcing saja