Startup pinjol atau pinjaman online Modalku melakukan pemutusan hubungan kerja aliasPHK terhadap 38 karyawan. Jumlah pegawai yang terkena dampak sekitar 18% dari total 214 pekerja.
Alasan PHK tersebut yakni kondisi makro ekonomi yang kurang menguntungkan, sehingga menimbulkan berbagai tantangan di industri teknologi finansial pembiayaan alias fintech lending. Tantangan ekonomi ini berdampak terhadap pengguna jasa Modalku.
"Sebagai bagian dari upaya berkelanjutan kami untuk mengoptimalkan bisnis dalam mendukung UMKM, kami memutuskan untuk melakukan perampingan operasi bisnis di Indonesia,” kata Modalku dalam pernyataan pers, Rabu (9/8).
Karyawan yang terkena dampak atau PHK akan menerima:
- Kompensasi sesuai dengan peraturan pemerintah Indonesia
- Karyawan dan tanggungan akan tetap mendapatkan akses terhadap asuransi kesehatan dan manfaat lainnya hingga akhir tahun
- Mendapatkan dukungan kesehatan mental
- Mendapatkan dukungan profesional untuk penulisan CV, pelatihan interview, dan surat rekomendasi.
Startup pinjol Modalku menyalurkan pinjaman Rp 49 triliun ke lebih dari 5,1 juta UMKM di Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand dan Vietnam. Kredit macet di bawah 2%.
Modalku mengatakan, perusahaan akan tetap berfokus pada pertumbuhan dan profitabilitas sebagai prioritas.
Startup pinjol tersebut meluncurkan solusi pendanaan syariah pada Mei. Lalu menghadirkan produk 'Guaranteed Islamic Investment Note' di Malaysia pada Juni .
Selain itu, memperkenalkan fitur baru sebagai solusi pembayaran untuk bisnis di Singapura, yaitu Elevate yang mengintegrasikan fitur akun, kartu, dan lainnya.