Startup penyedia marketplace NFT yakni OpenSea melakukan pemutusan hubungan kerja atau PHK terhadap 50% karyawan. Platform ini menjadi sarana bagi Ghozali Everyday menjual NFT hingga meraup Rp 1,7 miliar pada Januari tahun lalu.
CNN Internasional melaporkan, NFT adalah aset digital yang menggambarkan objek asli seperti karya seni, musik, atau item yang terdapat pada video dan game dalam format JPEG, PNG, MP4, dan lainnya.
Aset digital itu tidak dapat digandakan atau diganti. NFT mengubah karya seni digital dan jenis barang koleksi lainnya menjadi satu-satunya. Dengan begitu, karya ini bisa diverifikasi keasliannya dan dapat diperdagangkan melalui blockchain.
NFT viral di Indonesia setelah Ghozali Everyday meraup miliaran rupiah. NFT yang dijual oleh Ghozali yakni foto diri atau selfie dirinya.
Masyarakat Indonesia lainnya pun ikut menjual NFT di OpenSea, berupa foto bakso hingga KTP alias Kartu Tanda Penduduk. Alhasil, aset kripto ini viral di Tanah Air pada awal tahun lalu.
Berdasarkan pantauan Katadata.co.id, Ghozali Everyday mengunggah 933 NFT di OpenSea. Jumlahnya sama dengan awal tahun lalu.
Pada awal 2022, harga NFT bisa mencapai Rp 95 juta. Kini, Ghozali menjual aset kriptonya mulai dari Rp 295 ribu hingga Rp 148 juta.
Sementara itu, OpenSea melakukan PHK sekitar 50% dari total karyawan. “Saat ini, kami membuat perubahan organisasi dan operasional yang signifikan, seiring dengan fokus kami dalam membangun versi OpenSea yang lebih gesit,” kata juru bicara OpenSea dikutip dari Decrypt, Sabtu (4/11).
Ia menyampaikan, karyawan yang terkena dampak PHK akan mendapatkan:
- Pesangon selama empat bulan
- Layanan kesehatan dan kesehatan mental selama enam bulan
- Jadwal yang dipercepat untuk pembagian saham
OpenSea meraih pendanaan Seri C US$ 300 juta dengan valuasi US$ 13,3 miliar pada Januari tahun lalu. Investasi ini dipimpin oleh Paradigma dan Coatue.
Namun pasar NFT mulai kehilangan ‘tenaga’ pada pertengahan tahun lalu seiring dengan penurunan harga mata uang kripto.
“OpenSea membuat beberapa perubahan besar hari ini untuk berfokus pada versi anyar,” kata Co-founder sekaligus CEO of OpenSea Devin Finzer melalui Twitter, Sabtu (4/11).
“Kami membangun fondasi baru supaya dapat berinovasi lebih cepat. Kami akan mengubah cara beroperasi, beralih ke tim yang lebih kecil dengan koneksi langsung ke pengguna,” Devin menambahkan.
Platform OpenSea 2.0 nantinya didukung teknologi yang lebih andal untuk mendorong kecepatan, kualitas, dan pengalaman bagi pengguna. Caranya yakni:
- Menggunakan Seaport untuk kontrak pintar pasar terdesentralisasi di ponsel pintar alias smartphone maupun perangkat lainnya
- Sistem untuk menjaga pengguna OpenSea tetap aman dari penipuan dan pelaku kejahatan
- Penawaran OpenSea yang memungkinkan orang menukar NFT P2P secara paket
- OpenSea Studio yang memberikan penerbitan tanpa kode kepada para kreator