LinkAja meraih pendanaan investasi strategis dari Mitsui & Co., Ltd.. Investasi Mitsui ini merupakan yang pertama buat LinkAja dari perusahaan berskala global.
Aksi korporasi ini bertujuan untuk saling memperkuat ekosistem dan strategi bisnis, termasuk potensi kolaborasi di dalam ekosistem BUMN yang menjadi pemegang saham LinkAja.
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan investasi Mitsui menunjukkan model bisnis LinkAja menarik buat pihak internasional.
Lewat investasi di LinkAja, Mitsui akan mengembangkan bisnis keuangan digital. Selain itu, sebagai bukti komitmen dalam mempercepat kolaborasi strategis antara ekosistem BUMN dan ekosistem Mitsui dalam bidang teknologi informasi, ritel, atau bisnis lainnya, sebagai bagian untuk mempercepat inklusi ekonomi dan keuangan di Indonesia.
“Seiring dengan terus berjalannya proses digitalisasi, kami juga semakin memperluas fokus kami pada nilai ekonomi digital, termasuk keuangan digital di Indonesia,” kata Direktur Utama PT Mitsui Indonesia Shinichi Kikuchihara dalam keterangan pers, Rabu (27/3).
“Sebagai perusahaan dengan pondasi bisnis yang kuat dengan ekosistem pemegang saham yang solid, kami yakin Mitsui dan LinkAja dapat saling berkontribusi dalam perkembangan industri keuangan digital Indonesia.”
Shinichi mengatakan bahwa Mitsui telah memulai komitmen jangka panjangnya di Indonesia sejak tahun 1901, atau sejak pendiri Mitsui membuka kantor di Surabaya.
Di Indonesia, Mitsui beroperasi di sektor-sektor strategis seperti infrastruktur dan energi, mobilitas, baja, kimia pangan dan ritel, dan Information and Communication Technology (ICT).
Beberapa perusahaan yang diinvestasikan oleh Mitsui di Indonesia termasuk Bussan Auto Finance berupa layanan pembiayaan ritel sepeda motor dan Convertible bond subscription di CT Corp.
Melalui pivoting model bisnis dan strategi efisiensi biaya, LinkAja mencatat perbaikan kinerja bisnis secara signifikan, dengan EBITDA positif dua kuartal berturut-turut di akhir 2023. Di tahun 2024, LinkAja menyatakan akan terus berfokus pada sinergi BUMN.
Investasi strategis Mitsui ini disebut akan membuka kesempatan LinkAja dan Mitsui untuk menggabungkan berbagai potensi dan unique competitive advantage keduanya, untuk dapat berkontribusi pada ekonomi digital di Indonesia.
“LinkAja telah menunjukkan kinerja yang solid di tengah kondisi tech winter global, dengan memperkuat fokus perusahaan dari B2C ke B2B dan B2B2C terutama dalam ekosistem BUMN,” kata Direktur Utama Yogi Rizkian Bahar.
Yogi menyampaikan, untuk bisnis B2B LinkAja telah mendigitalisasi sistem pembayaran dalam rantai pasok tradisional Telkomsel, yang saat ini memberikan kontribusi sekitar 20% terhadap pendapatan perusahaan.
“Kami percaya bahwa kolaborasi strategis adalah kunci dalam bisnis digital, dan kami juga telah memulai kemitraan strategis dengan mitra lain termasuk pemain global, Mitsui,” ujar dia.
Melihat latar bahwa Mitsui telah berinvestasi di berbagai industri di Indonesia, Yogi yakin bahwa investasi strategis Mitsui akan saling menguntungkan. “Tidak hanya bagi kedua belah pihak, tetapi juga bagi para pengguna, pemangku kepentingan, serta berkontribusi terhadap perkembangan industri keuangan digital di Indonesia,” kata dia.
Dengan investasi dari Mitsui, Yogi menilai ini akan menambah kepercayaan dari para investor global, termasuk kemungkinan masuknya investor lain.
Pada Februari, LinkAja meluncurkan Program Pertukaran Poin Loyalti dalam Ekosistem BUMN melalui AKHLAK Point.
Kolaborasi ini juga bertujuan untuk meningkatkan ekosistem digital demi efisiensi dan efektivitas serta memberikan nilai tambah bagi perjalanan konsumen serta mendorong keberlanjutan bisnis perusahaan.
Investasi strategis Mitsui diharapkan dapat mempercepat inklusi ekonomi dan keuangan di Indonesia.