Investasi Anjlok, Startup Fintech Ubah Model Bisnis dan Ekspansi ke Luar Negeri
Sebanyak 20,6 % dari total 131 startup fintech yang disurvei oleh Asosiasi Fintech Indonesia alias Aftech, mengubah model bisnis dan berekspansi ke luar negeri. Langkah ini ditempuh di tengah menurunnya pendanaan.
Porsi startup fintech yang mengubah model bisnis dan berekspansi ke luar negeri melonjak dari 12% tahun lalu.
“Hal itu karena masih adanya sedikit dampak pandemi corona yang dirasakan oleh industri fintech. Hal ini bentuk respons fintech terhadap pemulihan ekonomi pasca-tech winter dan kemampuan beradaptasi terhadap dinamika eksternal,” demikian dikutip dari laporan Aftech Annual Members Survey 2024 bertema ‘Indonesia’s Fintech Resurgence: A New Wave of Innovations and Possibilities’, Kamis (1/8).
Rincian strategi startup fintech dalam menghadapi tech winter yakni:
- Meningkatkan pendapatan (39,4%)
- Menjajaki lini bisnis baru (32,1%)
- Mengubah model bisnis dan ekspansi usaha (20,6%)
- Memasuki pasar baru termasuk luar negeri dan perdesaan (22,8%)
Sebanyak 65,6% startup fintech tidak berencana ekspansi ke luar negeri. Sebanyak 22,1% berencana ekspansi ke negara lain dan 12,2% lainnya baru akan ke luar negeri dalam setahun.
Sebanyak 24,1% anggota Aftech yang memiliki cabang atau layanan di luar negeri telah melayani pengguna yang merupakan Warga Negara Asing alias WNA.
Aftech melakukan survei kepada seluruh anggota selama 16 April – 10 Mei, dengan 131 responden yang mengisi. Kuesioner berisi 127 pertanyaan.
Laporan dilengkapi dengan wawancara mendalam kepada regulator dan empat anggota Aftech.