Platform jual-beli aset kripto Indodax mengalami serangan hacker dengan potensi transaksi ilegal lebih dari US$ 21 juta atau sekitar Rp 335 miliar. CEO Indodax Oscar Darmawan menyatakan sedang melakukan investigasi atas serangan tersebut.
Indodax masih melakukan pemeliharaan menyeluruh untuk memastikan seluruh sistem beroperasi dengan baik. Oleh karena itu, platform web dan aplikasi Indodax sementara tidak dapat diakses.
“Saat ini kami bisa mengkonfirmasi saldo member aman 100% secara kripto maupun rupiah,” kata CEO Indodax Oscar Darmawan pada wartawan, Rabu (11/9).
Chief Technology Officer atau CTO Indodax, William Sutanto, juga mengatakan kerugian atas kasus tersebut.
“Untuk pengguna Indodax tidak perlu khawatir karena Indodax akan menanggung kerugian atas kasus hacking ini. Your assets are SAFU,” kata William dalam cuitannya.
Adapun SAFU adalah singkatan dari Secure Asset Fund for Users alias Aset Aman untuk Pengguna. Artinya, cadangan dana yang disisihkan untuk melindungi aset pengguna dari potensi kerugian atau peretasan.
Indodax lalu memastikan proses pemeliharaan alias maintenance ini bakal menjaga keamanan transaksi pengguna. Mereka juga bakal memberi kabar usai investigasi selesai dilakukan.
Kabar ini awalnya disebarkan Konsultan Keamanan Siber Teguh Aprianto dalam Twitternya. Cuitan ini dibalas pengguna dengan nada takut, bahkan ada yang khawatir akan asetnya.