Aplikasi streaming musik Spotify mencatatkan peningkatan pelanggan berbayar 27% menjadi 138 juta pelanggan pada kuartal II tahun ini. Capaian tersebut kian memperkuat posisi Spotify sebagai aplikasi paling banyak digunakan, bersaing dengan Apple Music.
Selain itu, pengguna aktif bulanan (Monthly Active User/MAU) Spotify juga naik 29% di kuartal II menjadi 299 juta pengguna. Hingga akhir tahun, perusahaan memperkirakan ini meningkat menjadi 312-317 juta pengguna.
Mengutip dari CNET, torehan ini menjadikan Spotify bersaing ketat dengan Apple Music.
"Apple belum memperbarui data ke publik tentang pelanggannya dalam lebih dari setahun," tulis laporan CNET dikutip Rabu (29/7).
Pada Juni tahun lalu, Apple mengatakan layanannya memiliki 60 juta pelanggan. Perusahaan juga belum memberi komenter perihal update pertumbuhannya.
Berbeda dengan Spotify, Apple Music tidak memiliki layanan gratis. Spotify memungkinkan siapa pun bisa streaming musik di platform-nya, meski dengan iklan. Ketika tanpa iklan, pelanggan harus membayar.
Saat ini keduanya masih memimpin untuk layanan streaming musik. Jumlah pelanggan musik Apple pada 2019 tumbuh 36% dan menguasai 19% pangsa pasar. Pada saat yang sama, pelanggan Spotify juga tumbuh 23%, dengan meraih pangsa pasar paling besar 35%.
Pangsa pasar ketiga diambil oleh layanan streaming Amazon sebesar 15%. Lalu di posisi keempat ditempati YouTube Music dengan pangsa pasar 6% dari total pelanggan.
Peningkatan pelanggan berbayar ini disinyalir terjadi akibat pandemi Covid-19. Banyak masyarakat mencari hiburan lewat platform digital ini ketika pemerintah di banyak negara mendorong warganya untuk tetap tinggal di rumah.
Dalam mendongkrak jumlah pelanggan berbayar, Spotify mengandalkan katalog dan rekomendasi untuk mendiversifikasi selera musik penguna.
"Jumlah artis yang menjadi 'top tier' Spotify, atau yang menyumbang 10% aliran teratas, melebar dengan cepat," tulis perusahaan.
Layanan Podcast
Spotify juga mencatat peningkatan layanan podcast selama pandemi. Persentase pengguna Spotify yang mendengarkan podcast naik menjadi 21% dari 19% selama pandemi.
Sementara jumlah pendengar podcast yang mendengarkan di Spotify tumbuh dengan persentase tiga digit secara tahunan.
Secara keseluruhan, perusahaan mencatat kenaikan pendapatan di kuartal II sebesar 13% menjadi 1,89 miliar euro. Namun, capaian itu ada di bawah perkiraan analis sebesar 1,93 miliar euro.
Spotify juga mencatatkan kerugian bersih sebesar 356 juta euro, atau melebar dibandingkan tahun lalu yang mencapai 76 juta euro. Kerugian ini salah satunya diakibatkan oleh tuntutan sosial dan pajak gaji di Swedia.