Induk WeChat, Tencent membukukan pendapatan 114,88 miliar yuan atau sekitar Rp 244,8 triliun selama April hingga Juni. Penopang kinerja perusahaan yakni gim online, seperti PUBG Mobile.
Pendapatan dari lini bisnis game online tumbuh 40% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi 38,29 miliar yuan atau Rp 81,6 triliun. Perolehan ini mengimbangi penghasilan dari gim pada laptop yang turun 6% yoy.
"Di Tiongkok, waktu pengguna yang dihabiskan untuk bermain gim di ponsel pintar (smartphone) meningkat secara tahunan. Namun, menurun per kuartal karena musiman dan konsumen yang mulai kembali bekerja ke kantor," kata Tencent dalam laporannya, dikutip dari CNBC Internasional, Rabu (12/8).
Lini bisnis game online itulah yang menopang pendapatan perusahaan, sehingga naik 29% yoy menjadi 114,88 miliar yuan. Pendapatan Tencent ini juga melebihi ekspektasi pasar 112,72 miliar yuan.
Sedangkan pendapatan dari unit bisnis jaringan sosial meningkat 29% yoy menjadi 26,71 miliar yuan. Lalu, penghasilan dari divisi teknologi finansial (fintech) dan layanan bisnis seperti WeChat pun naik 30% yoy menjadi 29,86 miliar yuan.
"Peningkatan rata-rata transaksi harian dan nilai per transaksi, dari wealth management, komputasi awan (cloud) yang lebih besar,” kata perusahaan.
Namun, pertumbuhan pendapatan iklan berbasis digital turun dari 32% pada April-Juni 2019 menjadi 13%. Pendapatan dari iklan tercatat 18,55 miliar yuan.
"Ini sebagai akibat dari permintaan iklan merek yang lemah di tengah lingkungan ekonomi makro yang menantang, serta penundaan produksi dan rilis konten," ujar Tencent.
Kinerja dari berbagai unit bisnis itu membuat laba yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham tercatat meningkat 37% yoy menjadi 33,1 miliar yuan. Perolehan ini juga melampaui prediksi analis yang hanya 27,56 miliar yuan.