Dua Strategi Samsung Menggeser Dominasi Ponsel Tiongkok di Indonesia

Donang Wahyu|KATADATA
Counter produk Samsung
18/3/2021, 18.01 WIB

Riset Canalys menunjukkan, ponsel pintar (smartphone) Tiongkok menguasai 79% pasar di Indonesia pada akhir tahun lalu. Perusahaan asal Korea Selatan, Samsung pun menyiapkan dua strategi yakni dari sisi inovasi produk dan harga.

Product Marketing Manager Samsung Electronics Indonesia Irfan Rinaldi mengatakan, industri smartphone di Tanah Air semakin dinamis. Oleh karena itu, perlu ada inovasi untuk bisa menarik minat konsumen.

"Kami berfokus memberikan inovasi produk. Ini juga untuk minimalkan kompromi ponsel," ujar Irfan saat konferensi pers virtual, Kamis (18/3).

Ia mencontohkan Galaxy A52 dan A72 yang memiliki fitur tahan air atau IP67 water and dust resistance. Ponsel Galaxy A Series ini diluncurkan secara global pada Rabu malam (17/3).

Samsung juga meningkatkan kemampuan baterai dan layar. Pada A51, kapasitas baterainya 4.000 mAh, sementara A52 4.500 mAh. Sedangkan kapasitas baterai A72 5.000 mAh, meningkat dibandingkan sebelumnya 4.500 mAh.

Selain itu, memperbaiki kemampuan layar dengan menyematkan Super AMOLED 6,5 inci dan refresh rate 120 Hz pada A52. Resolusi layarnya sama dengan OnePlus Nord N10 dan Google Pixel 4a. Tetapi ukurannya lebih besar dari keduanya. 

Untuk A72, Samsung menyematkan Super AMOLED 6,7 inci dengan kemampuan refresh rate 90 Hz. Layarnya lebih besar dibandingkan Galaxy A52. 

"Ini kemampuan penting yang harus ada di pangsa pasar Rp 3 juta – Rp 6 juta," kata Irfan.

Tahun ini, Samsung juga rutin meluncurkan produk baru dengan harga miring di Indonesia. Pada Februari lalu, perusahaan merilis Galaxy M02 Rp 1.299.000.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan