Perusahaan teknologi asal Amerika Serikat (AS) Apple menunda produksi perangkat iPad dan MacBook tahun ini. Penundaan disebabkan kelangkaan cip (chipset) yang akan dipasang ke perangkat tersebut.
Pada paruh pertama tahun ini, Apple memang sedang mengalami kesulitan karena kekurangan komponen untuk memproduksi perangkat baru. "Perusahaan menghadapi masalah rantai pasokan," dikutip dari The Verge pada Kamis (8/4).
Laporan dari Nikkei Asian Review menyebutkan akibat kelangkaan komponen cip, Apple baru akan memulai produksi iPad dan MacBook.
Pada MacBook, Apple kesulitan memenuhi pemasangan komponen tertentu pada papan sirkuit sebelum perakitan perangkat. Sedangkan pada iPad, Apple kesulitan untuk menerapkan komponen untuk tampilan.
Berdasarkan laporan Nikkei itu, tidak diketahui seri atau merek iPad dan MacBook mana yang produksinya akan ditunda.
Hanya saja, tahun ini Apple memang diperkirakan akan secara luas meluncurkan versi baru iPad Pro. Apple juga akan melanjutkan transisi untuk menerapkan prosesornya sendiri di seluruh lini MacBook.
Padahal, tahun lalu Apple mencatatkan rekor pendapatan karena penjualan besar perangkatnya itu. Tercatat, penghasilan kuartalan Apple mencapai US$ 111,44 miliar pada akhir tahun lalu. Ini pertama kalinya dalam sejarah.
Laba perusahaan juga naik dari US$ 22,2 miliar menjadi US$ 28,6 miliar. Penghasilan dari bisnis iPhone mencapai rekor US$ 65 miliar. “Level tertinggi sebelumnya dicapai pada kuartal pertama 2018 sebesar US$ 61,58 miliar,” demikian dikutip dari The Verge, awal Januari ini (28/1).
Kinerja Apple tahun lalu ditopang oleh penjualan perangkatnya. Berdasarkan data Canalys, jumlah pengiriman ponsel Apple melampaui Samsung pada kuartal IV 2020.
Pengiriman gadget Apple naik 4% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi 81,8 juta. Sedangkan Samsung mengirimkan 62 juta unit atau turun 12% yoy.
Penjualan ini dampak sumbangan pasar Tiongkok. Penjualan iPhone di Negeri Panda naik 57% menjadi US$ 21,31 miliar. "Kami memiliki dua dari tiga smartphone dengan penjualan teratas di perkotaan Tiongkok," kata CEO Apple Tim Cook dikutip dari Reuters, Kamis (28/1).
Sedangkan untuk penjualan iPad secara global juga naik 41%, dan Mac 21%. Tim mengatakan, total ada 1,65 miliar perangkat Apple yang terpasang per tahun lalu. Khusus untuk iPhone, basis penggunanya lebih dari 1 miliar.
Kelangkaan cip memang sudah terjadi sejak awal tahun ini. Tidak hanya memukul produksi gadget, tapi juga berpengaruh pada produksi mobil.
Awal tahun ini, produsen mobil di AS kesulitan mendapatkan cip. Sebab, Presiden Donald Trump memasukkan beberapa perusahaan semikonduktor asal Tiongkok ke dalam daftar hitam (blacklist) perdagangan maupun keamanan.
Pada awalnya, produsen mobil memasok cip dari perusahaan Tiongkok dan Taiwan. Namun, Trump membatasi pasokan bahan baku ke raksasa semikonduktor asal Negeri Panda, Semiconductor Manufacturing International Corporation (SMIC).
Produksi cip SMIC pun terbatas. Alhasil, produsen mobil di AS dan sejumlah negara beralih ke Taiwan Semiconductor Manufacturing Co (TSMC). Namun kini, perusahaan itu kewalahan memenuhi permintaan cip, sehingga semikonduktor ini mengalami kelangkaan.
Dewan Kebijakan Otomotif AS meminta Trump untuk mencari solusi atas kelangkaan cip tersebut. "Imbas kelangkaan cip, akan mengurangi produksi kami dan berdampak negatif pada ekonomi AS," kata Presiden Dewan Kebijakan Otomotif AS Matt Blunt dikutip dari Bloomberg, Januari lalu (19/1).
Beberapa produsen mobil seperti Ford, Toyota, Volkswagen, Nissan, Fiat, hingga Audy bahkan mengurangi produksi mobil karena kekurangan cip. Ford misalnya, telah memerintahkan penghentian produksi selama sebulan di salah satu pabrik di Jerman.
Produsen mobil asal Jerman Audy juga memangkas produksi 10 ribu unit pada kuartal pertama tahun ini. Audi juga terpaksa menempatkan 10 ribu pegawai dalam status cuti.
Toyota merasakan dampak dari kelangkaan cip itu. "Kekurangan pasokan cip global terutama berdampak pada produksi mobil Tundra, yang diproduksi di pabrik Texas, AS," kata juru bicara Toyota dikutip dari Fox Business, Januari lalu (15/1).