Pemerintah Cina memerintahkan platform live streaming untuk meningkatkan pengawasan pengguna di bawah umur, Sabtu (7/5). Perusahaan diminta untuk mematikan secara paksa tayangan live streaming pada pukul 10 malam untuk pengguna fungsi “youth mode” atau mode remaja.
Fungsi mode remaja tersebut biasanya digunakan oleh orang tua untuk mengontrol penggunaan internet bagi anak-anaknya. Platform juga diminta mengontrol layanannnya sehingga pengguna di bawah umur tidak bisa memberikan tip saat live streaming.
“Remaja juga dilarang melakukan live streaming tanpa persetujuan wali,” kata Administrasi Radio dan Televisi Nasional dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari Reuters, Sabtu (7/5).
Perintah itu datang setelah Cina meluncurkan kampanye untuk menertibkan bisnis live streaming online dan video pendek. Pemerintah Cina bertekad lebih mempromosikan konten yang dianggap pantas dan legal.
Bisnis live streaming sedang berkembang pesat di negara tirai bambu tersebut. Platform live streaming yang paling menonjol di Cina diantaranya ByteDance's Douyin, Kuaishou (1024.HK), Bilibili berbasis Alibaba (9626.HK), serta Huya (HUYA.N) dan Douyu , yang keduanya didukung oleh Tencent Holdings.
Berdasarkan laporan The Mobile Internet Phenomena Report yang diterbitkan oleh perusahaan pemantau lalu lintas internet Sandvine, aplikasi berbasis video streaming merupakan jenis aplikasi yang paling banyak digunakan di dunia. Menurut temuan Sandvine, lalu lintas hilir (downstream) aplikasi video streaming mencapai 48,9% dari total lalu lintas hilir internet global selama kuartal I 2021.
Youtube merupakan aplikasi berbasis video streaming yang paling banyak digunakan. Sumbangan lalu lintas hilir globalnya sebesar 20,4%. Posisi selanjutnya adalah Facebook Video sebesar 11,3%, dan Tiktok sebesar 6,8%.