Streaming Film Ilegal Raup Rp 19 T, Diduga Berkat Google dan Facebook

Desy Setyowati
9 Maret 2022, 16:13
indoxxi, lk21, streaming film, film, streaming film ilegal, google, facebook, amazon
Premierexxi.net
Ilustrasi, tampilan situs streaming film Premierexxi.net yang mengaku sebagai domain baru IndoXXI

Platform streaming film, acara televisi (TV), dan gim diperkirakan meraup US$ 1,34 miliar atau sekitar Rp 19,2 triliun per tahun dari pendapatan iklan. Google, Facebook, dan Amazon disebut berkontribusi besar.

Penelitian Digital Citizens Alliance dan White Bullet mengkaji tentang bagaimana merek dan perantara periklanan mendukung operator situs web dan aplikasi pembajakan ilegal melalui penempatan iklan.

Pendiri sekaligus CEO White Bullet Peter Szyszko menegaskan, laporan itu menggunakan teknologi kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI) untuk melacak aktivitas ilegal dan memajukan solusi.

“Dengan menghubungkan pemilik hak dan industri periklanan dengan data real-time tentang risiko pembajakan, semua pihak dapat mengambil tindakan,” kata Szyszko dalam keterangan pers, pertengahan tahun lalu (12/8/2021).

Penelitian menemukan bahwa iklan untuk Amazon, Facebook, dan Google menyumbang 73% dari semua iklan merek utama yang sering muncul di aplikasi streaming film hingga game bajakan.

Namun, ada penurunan signifikan iklan Amazon yang muncul di situs streaming film hingga game bajakan. “Ini menunjukkan bahwa masalah dapat diatasi ketika merek menjadikannya prioritas,” ujar White Bullet.

Merek yang menempatkan iklan digital paling banyak di situs web maupun aplikasi streaming film hingga game ilegal, mencakup perusahaan Fortune 500. Mereka adalah salah satu sumber pendapatan utama bagi operator pembajak.

Merek utama membayar operator streaming film hingga game bajakan sekitar US$ 100 juta pada 2020 untuk beriklan. Satu dari empat iklan di aplikasi bajakan berasal dari perusahaan terkenal.

Situs web teratas yang menawarkan konten film hingga game curian menghasilkan pendapatan iklan tahunan global US$ 1,08 miliar. Penyelidikan menemukan bahwa lima pemain utama meraup rata-rata US$ 18,3 juta dari iklan.

“Banyak dari situs web ini berada dalam keadaan churn yang konstan. Ini artinya mereka mengubah domain dan mengarahkan ulang untuk menghindari penegakan dan melewati daftar blokir iklan,” kata White Bullet.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...