Pengiriman smartphone di seluruh dunia mengalami penurunan sebesar 18,3% pada kuartal keempat 2022, jika dibandingkan secara year on year (YoY) dari 367,6 juta pada 2021, menjadi 300,3 juta. Data permulaan ini diungkapkan firma riset pasar International Data Corporation (IDC).
Menurut direktur riset tim Worldwide Tracker IDC, Nabila Popal, penurunan ini terjadi akibat melemahnya permintaan sementara persediaan masih tinggi, sehingga vendor mengurangi pengiriman secara drastis.
"Kami belum pernah melihat pengiriman pada kuartal liburan lebih rendah dari kuartal sebelumnya," ujar Popal dalam situs resmi IDC yang dikutip Minggu (29/1).
Penurunan ini menjadi yang terbesar dalam satu kuartal dan berkontribusi pada penurunan tajam sebesar 11,3% untuk pengiriman sepanjang 2022, dengan total pengiriman sebanyak 1,21 miliar unit smartphone. Jumlah ini menjadi yang terendah sejak 2013.
Menyitir laporan Reuters, pembuat smartphone Android Vivo, menjadi merek terlaris sepanjang tahun dengan pangsa pasar 18,6%. Akan tetapi, total pengirimannya turun 25,1% jika dibandingkan tahun lalu..
Honor mendapat peringkat sebagai merek terlaris kedua, dengan pengiriman tumbuh lebih dari 34%, meskipun dari basis yang rendah. Sementara Apple menjadi merek ponsel terlaris ketiga di 2022, bersama dengan Oppo.
Penjualan keseluruhan Apple turun 4,4% secara YoY. Di kuartal keempat, meskipun menjadi merek terlaris dalam periode tiga bulan, penjualan YoY iPhone masih turun.
"Bahkan Apple, yang sejauh ini tampaknya kebal, mengalami kemunduran dalam rantai pasokannya dengan penguncian tak terduga di pabrik-pabrik utamanya di Cina," jelas Popal.
Berdasarkan data IDC, Samsung masih memimpin pengiriman dengan 260,9 juta. Kemudian disusul Apple dengan 226,4 juta. Namun, kedua perusahaan ini mengalami penurunan sebesar 4% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Selanjutnya pengiriman terbesar disumbangkan tiga merek smartphone asal Cina, yaitu Xiaomi (153,1 juta), Oppo (103,3 juta), dan Vivo (99 juta). Ketiga merek tersebut juga tercatat mengalami penurunan pengiriman paling besar tahun lalu, Xiaomi sebesar 19,8%, Oppo 22,7%, dan Vivo 22,8%.
Kontrol COVID-19 yang ketat di Cina setelah mengalami peningkatan sejak musim semi 2022 di beberapa kota, turut membebani ekonominya yang merosot ke salah satu level terburuknya dalam hampir setengah abad tahun lalu.
Anjloknya penjualan smartphone di Cina mencerminkan kinerja sektor ini secara global.
Sementara di Indonesia, berdasarkan data IDC pada November tahun lalu, penjualan smartphone tanah air sebanyak 8,1 juta unit pada kuartal III 2022 atau turun 12,4% dibandingkan periode sama tahun lalu.