Imbas Blokir AS, Cina Perluas Larangan iPhone dan Samsung

Blibli
HP Samsung dan iPhone
Penulis: Desy Setyowati
20/12/2023, 14.36 WIB

Cina memperluas larangan penggunaan iPhone milik Apple dan Samsung. Ini terjadi di tengah meningkatnya konflik Amerika – Tiongkok terkait teknologi.

Larangan iPhone dan Samsung kini diterapkan di delapan provinsi di Cina, termasuk pesisir. Latar belakang kebijakan ini karena Beijing ingin mengurangi ketergantungan pada teknologi yang berbasis di Amerika.

Amerika terus memperluas pembatasan akses semikonduktor ke perusahaan Cina maupun yang terafiliasi dengan Beijing.

“Pemerintah Cina mengarahkan perusahaan-perusahaan yang berafiliasi dengan negara dan kantor-kantor pemerintah untuk melarang penggunaan ponsel non-Tiongkok di kalangan karyawan,” demikian dikutip dari Gizmochina, Senin (18/12).

Pemerintah Cina secara resmi menyangkal larangan langsung terhadap iPhone dan Samsung. Namun kebijakan yang diumumkan di beberapa kementerian, lembaga, dan kantor pemerintahan lainya menunjukkan adanya larangan ini.

“Perusahaan-perusahaan kecil di kota-kota tingkat rendah dilaporkan mengumumkan arahan lisan kepada karyawan untuk berhenti menggunakan telepon non-Cina,” demikian dikutip.

Apple belum memberikan tanggapan terkait larangan di Cina tersebut.

CNBC International melaporkan, larangan penggunaan iPhone di semua pegawai pemerintah dapat mengurangi penjualan 5% di Cina. Analis Bernstein Toni Sacconaghi menilai kebijakan itu akan menjadi ancaman besar bagi Apple.

Sebaliknya, perusahaan lokal Cina seperti Huawei pun siap mengambil manfaat dari larangan tersebut.

Cina berusaha mengurangi ketergantungan pada teknologi asing. Selain membatasi penggunaan iPhone milik Apple, Beijing meminta perusahaan-perusahaan yang berafiliasi seperti bank untuk beralih ke perangkat lunak alias software lokal dan mempromosikan pembuatan cip semikonduktor dalam negeri.

Cina pun memimpin pasar cip di dunia pada 2021, sebagaimana terlihat pada Databoks di bawah ini:

Selain itu, Huawei dan Xiaomi mulai meninggalkan sistem operasi atau operating system (OS) Android milik Google.