Mayoritas Warga 3T Tak Tahu Layanan Gratis BAKTI Kominfo Karena Lokasinya Jauh

Unsplash
Ilustrasi Perangkat Internet
17/9/2024, 20.23 WIB

Survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia atau APJII dan Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi atau BAKTI Kominfo menunjukkan 64,9% warga di daerah 3T yakni tertinggal, terdepan, dan terluar, tidak menggunakan layanan internet gratis yang diberikan BAKTI. Hanya 26,9% yang menggunakan layanan ini dan sisa 8,1% tahu tapi tidak memanfaatkan layanan tersebut.

“Ini masalahnya, kenapa sudah diberikan internet gratis tapi masyarakat enggak tahu,” kata Sekretaris Umum APJII Zulfadly Syam dalam peluncuran Survei Penetrasi Pengguna Internet di Daerah Tertinggal Tahun 2024 di Kantor APJII, Jakarta, Selasa (17/9).

Mayoritas warga tidak gunakan layanan internet gratis ini karena lokasinya terlalu jauh (40,67%), kemudian merasa internet seluler lebih baik (26,67%), hingga sulit menghubungkan (12,67%). Di sisi lain, pengguna internet gratis ini paling banyak mengakses media sosial (57,9%), bekerja atau belajar (20,1%), dan menonton video (7,4%).

Di daerah 3T, mayoritas masyarakat mulai menggunakan internet pada usia 13-18 tahun (36,07%), diikuti 19-34 tahun (31,96%). Kebanyakan mereka mengakses internet pertama kali untuk sosial media (73,2%) dan aplikasi perpesanan (13,6%).

Durasi Penggunaan Internet

Mereka biasanya mengakses internet lewat telepon genggam atau tablet (89,3%) diikuti komputer atau laptop sekaligus telepon genggam atau tablet (9,7%). Durasi penggunaan internet biasanya berselang di atnara 1-5 jam (57,4%) sehari, di bawah sejam (18,9%), dan 6-10 jam (14,3%). Hanya 9,4% masyarakat daerah 3T yang akses internet lebih dari 10 jam sehari.

Cara yang paling sering digunakan untuk terhubung dengan internet adalah mobile data dari operator seluler (85,72%), wifi rumah (8,26%), wifi kantor/sekolah/kampus (3,66%), dan wifi ruang publik (2,3%). Alasan mengapa mereka menggunakan operator seluler sebagai pilihan utama dalam berinternet adalah sinyal

Survei ini dilaksanakan pada Juli hingga September 2024 pada seluruh masyarakat di 64 kabupaten daerah 3T. Total ada 1.950 responden, terdiri dari 1.020 yang merespons secara luring dan 930 lewat telepon. Sebanyak 62 dari 64 kabupaten mengacu pada Perpres 63/2020, sementara dua kabupaten lain yakni Talaud dan Nunukan yang mengacu pada Perpres 131/2015.

Reporter: Amelia Yesidora