Startup Biofourmis Gunakan AI untuk Pantau Jarak Jauh Pasien Corona

ANTARA FOTO/REUTERS/Tyrone Si
Warga memakai masker pelindung menyusul penularan virus korona baru, saat perjalanan pagi mereka di stasiun, di Hong Kong, Senin (10/2/2020).
5/3/2020, 18.41 WIB

Startup teknologi kesehatan asal Singapura, Biofourmis, mengumumkan bahwa teknologinya sedang digunakan di Hong Kong. Ini untuk program pengawasan dan pemantauan jarak jauh atas pasien yang terduga atau terdiagnosis terinfeksi virus corona (Covid-19).

Program tersebut dikelola oleh Universitas Hong Kong dan melibatkan Harmony Medical Inc yang merupakan mitra joint venture Biofourmis untuk wilayah Tiongkok. Pasien dipantau dengan platform Biofourmis Biovitals Sentinel yang menggunakan teknologi kecerdasan buatan: FDA-cleared AI.

Teknologi tersebut berfungsi selama 24 jam dalam seminggu dan berguna dalam mengidentifikasi penurunan kesehatan pasien. Kepala Departemen Kedokteran Universitas Hong David Chung Wah Siu berharap program pemantauan dengan bantuan teknologi ini bisa meningkatkan layanan kesehatan terkait Covid-19.

"Kami berharap upaya gabungan kami akan dengan cepat mengarah ke pemahaman epidemiologis yang lebih baik dari Covid-19 sehingga kami dapat meningkatkan kualitas kesehatan warga kami, serta komunitas global," ujar David melalui siaran pers Kamis (5/3).

(Baca: PM Italia Putuskan Semua Laga Seri A Tanpa Penonton)

Sebagai gambaran, pasien Covid-19 biasanya menunjukkan gejala seperti demam, batuk dan sesak napas. Semua gejala ini dipantau melalui teknologi sensor clinical-grade biosensor Everion yang dipakaikan di lengan pasien yang dikarantina di rumah atau dengan pengaturan klinis.

Biovitals Analytics yang memanfaatkan teknologi AI akan mendapatkan lebih dari 20 sinyal fisiologis dari data sensor tersebut, termasuk suhu, detak jantung, gelombang nadi darah, variabilitas detak jantung, laju pernapasan, interval antar denyut jantung dan lainnya. Data-data ini kemudian bisa diakses oleh dokter dan peneliti melalui plaform Biofourmis Biovitals.

CEO Biofourmis Kuldeep Singh Rajput mengatakan, semakin cepat indikator yang terkait dengan gejala COVID-19 diidentifikasi, maka semakin cepat pula penyedia layanan kesehatan dapat melakukan intervensi dan mencegah masalah medis yang serius. "Saat ini kami mengetahui gejala umum, tetapi kami masih mempelajari bagaimana jenis virus corona ini memengaruhi tubuh,” ujarnya.

(Baca: Corona Mewabah, GoPay: Transaksi Layanan Kesehatan Berpeluang Naik)

CEO Harmony Medical Inc. Raymond Tong mengatakan, melalui kemitraan khusus dengan Universitas Hong Kong dan para ahli terkemuka di bidangnya, ia optimistis mereka dapat menangani virus corona di kondisi yang genting dan belum pernah terjadi sebelumnya. "Usaha kami ini berpotensi menyelamatkan banyak nyawa," ujarnya.