Menteri Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Rudiantara menyampaikan, startup di bidang gaya hidup seperti Tiket.com berpeluang menjadi unicorn baru tahun ini. Sebelumnya, Traveloka yang juga penyedia jasa pemesanan tiket online juga sudah mencapai valuasi US$ 1 miliar.
Rudiantara melihat gaya hidup generasi muda Indonesia dewasa ini sangat menyukai perjalanan (travelling). Dengan begitu, basis pengguna startup di bidang jasa perjalanan semestinya cukup besar.
"Startup yang leisure diharapkan bisa jadi unicorn. Sekarang itu kan anak-anak milenial lebih memilih untuk menunda beli sepatu, supaya bisa menikmati backpacker-an," ujarnya dalam rapat kerja nasional (rakornas) Asosiasi Media Siber Indonesia (ASMI) di Auditorium Perpustakaan Nasional, Jakarta, Jumat, (1/3).
Selain Tiket.com, penyedia layanan dompet digital OVO juga digadang-gadang segera menambah daftar unicorn Indonesia. Direktur PT Visionet Internasional (OVO) Johnny Widodo sempat menyampaikan bahwa perusahaannya telah menyandang status unicorn. Namun, hal itu ditepis oleh Direktur OVO lainnya, Harianto Gunawan.
(Baca: Dikabarkan Jadi Unicorn, OVO Fokus Tingkatkan Transaksi)
Meski begitu, Rudintara menilai startup manapun termasuk financial technology (fintech) sistem pembayaran berpeluang menjadi unicorn tahun ini. Apalagi, ia memang sempat memperkirakan bakal ada dua unicorn baru tahun ini. "Semoga tadi yang disebut (OVO dan Tiket.com) ataupun siapa pun akan jadi (unicorn) tahun ini,” ujarnya.
Di samping itu, ia juga memperkirakan Indonesia akan memiliki dua decacorn atau bervaluasi lebih dari US$ 10 miliar atau Rp 140 triliun tahun ini. "Dari empat unicorn, dua di antaranya mempunyai potensi menjadi decacorn. Itu bonus,” kata dia.
Adapun Indonesia memiliki empat unicorn saat ini. Keempatnya adalah Gojek, Traveloka, Tokopedia, dan Bukalapak.