Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, banyak investor berminat untuk menanamkan dananya pada startup unicorn. Sebab, investor menginginkan data konsumen yang dianggap menjadi sumber tambang baru.
"Karena mereka (investor) mau mengetahui data yang menjadi tambang dan valuasi aset. Nah aset data itu yang diincar," kata dia dalam Peluncuran Data Sampel di kantor Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), Jakarta, Senin (25/2).
Adapun, data tersebut mencakup aktivitas ekonomi konsumen seperti rincian konsumsi maupun transaksi yang dilakukan. Data tersebut dapat diperoleh tanpa perlu melakukan pendataan dari kuesioner.
(Baca: Unicorn, Hantu Masa Depan?)
Tambang data menjadi model bisnis baru lantaran kehadiran industri 4.0. Dengan data, para investor dapat mengetahui perilaku konsumen yang mereka layani secara real time.
Oleh karena itu, data menjadi komoditas baru pada era industri 4.0. "Sekarang (diincar) adalah data dan teknologi, bukan sumber daya alam," ujarnya.
Sri Mulyani mengatakan, kemampuan mengelola data tersebut menjadi hal penting bagi suatu negara. Sebab melalui data, negara dapat mengenali kinerja ekonomi secara keseluruhan.
(Baca: Awal Mula Istilah Unicorn dalam Debat Capres Jokowi dan Prabowo)