Gojek Kurangi Insentif Mitra Pengemudi di Singapura

Antara/ Wahyu Putro
Seorang penggunan menunjukan fitur transportasi online.
Penulis: Desy Setyowati
Editor: Pingit Aria
8/2/2019, 09.10 WIB

Penyedia layanan on-demand Gojek mulai mengurangi insentif untuk mitra pengemudi di Singapura. Meski baru hadir di Singapura pada November 2018, Gojek tampaknya juga mulai perhitungan dalam memberikan tarif promo.

CGS-CIMB Securities Singapore melaporkan, Gojek bisa menghabiskan SG$ 300 juta atau sekitar Rp 3,1 triliun dalam setahun untuk insentif di Singapura. Perkiraan ini pun sudah menghitung pengurangan insentif bagi mitra pengemudi dan kenaikan tarif 30% bagi penumpang.

Alhasil, insentif bagi mitra pengemudi menurun dari SG$ 35-310 atau sekitar Rp 361,3 ribu-Rp 4,3 juta menjadi SG$ 10-210 atau sekitar Rp 140 ribu-Rp 2,94 juta per bulan. "Ini artinya, mitra pengemudi perlu mengantar penumpang lebih banyak lagi, tetapi penghasilannya lebih sedikit," demikian dikutip dari KrAsia, Kamis (7/2).

Sejalan dengan hal itu, mitra pengemudi juga semakin sulit memenuhi syarat untuk mendapatkan insentif yang lebih tinggi.

(Baca: Bersaing dengan Go-Food, GrabFood Ingin Kuasai Pasar Indonesia)

Profesor di Sekolah Bisnis Universitas Nasional Singapura Lawrence Loh menyampaikan kepada media lokal Today pada Desember lalu, bahwa era subsidi atau dikenal 'bakar uang' dengan memberikan promo harga adalah persoalan 'angka' saja. Menurutnya, Gojek harus mengkaji bisnis untuk jangka panjang.

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati