Penyedia layanan on-demand, Go-Jek memberi pelatihan terkait perencanaan keuangan kepada para mitranya. Go-Jek pun menggandeng konsultan keuangan Jouska Indonesia untuk mengadakan program yang disebut Bengkel Belajar Mitra tersebut.
Menurut Vice President Transport Marketing Go-Jek Monita Moerdani, pemahaman mengenai perencanaan keuangan bagi mitra sangatlah penting. Apalagi, ada anggapan bahwa mencari uang lebih mudah daripada mengelolanya.
Sejalan dengan hal itu, ia memandang para mitra perlu mendapat pelatihan seperti ini. "Kami mengajak semua mitra untuk menggali ilmu baru dan mengundang pakar agar pengetahuan tersebut dapat diterima oleh mitra," ujar dia dalam siaran pers, Rabu (21/11).
Program ini merupakan lanjutan dari kegiatan sebelumnya yakni Go-Jek Wirausaha. "Kami ingin semua mitra mendapatkan ilmu baru yang mampu meningkatkan kesejahteraannya," kata dia.
Program Bengkel Belajar Mitra ini memang baru dilaksanakan di DKI Jakarta. Namun Head of Communication Transport Marketing Go-Jek Pingkan Irwin menegaskan, bahwa program ini nantinya akan diperluas ke kota-kota lainnya di Indonesia.
(Baca juga: Telkom Dikabarkan Ikut Suntik Go-Jek Lebih dari Rp 7 Triliun)
Secara berkala, pemilihan topik akan diubah dan disesuaikan dengan ketertarikan para mitra. "Semoga kami menjadi inspirasi untuk para mitra driver Go-Jek. Ke depannya kami juga akan ada acara serupa tapi dengan pembicara yang berbeda-beda," kata dia
Founder and Vice CEO Jouska Indonesia Farah Dini Novita sebagai salah satu pembicara menambahkan, para mitra pengemudi harus mengetahui kebutuhan pokok (primer), kebutuhan sekunder, hingga perlunya memiliki asuransi jiwa dan kesehatan. Selain itu, penting memiliki catatan dalam mengelola keuangan.
Di samping itu, para mitra harus memiliki tabungan ataupun dana cadangan yang terpisah dengan uang sehari-hari. "Mitra harus tahu kebutuhan pokok berapa. Makanya pencatatan itu penting. Kadang banyaknya (penghasilan) itu hanya di pikiran saja, padahal banyak yang bocor-bocor," ujarnya.