Setelah kepergian Uber, Grab mendominasi pasar ride hailing di 8 negara di Asia Tenggara. Namun, PT Aplikasi Karya Anak Bangsa berencana mengusiknya dengan membawa Go-Jek ekspansi ke 4 negara.
CEO dan Co-founder Grab Anthony Tan tampaknya tak risau dengan rencana itu. Ia menekankan, kompetisi adalah hal yang baik untuk bisnis. Grab kini telah mengoperasikan ojek dan taksi online di Singapura, Filipina, Malaysia, Thailand, Vietnam, Myanmar, dan Kamboja.
"Sejak awal, kami lahir di tengah kompetisi yang sengit. Kompetisi membantu kami untuk berusaha jauh lebih baik lagi," katanya pada DBS Asian Insight Conference di Marina Bay Sands, Singapura, Jumat (13/7).
Ia menjelaskan bahwa sebelum proses akuisisi rampung pada Maret 2018 lalu, Uber adalah pesaing Grab. “Saya juga menyukai Uber, sebab teknologi mereka memaksa kami bekerja keras untuk membuat Grab lebih baik lagi.”
(Baca juga: KPPU Cermati Risiko Monopoli dalam Akuisisi Uber oleh Grab)
Anthony mengatakan, Grab akan selalu fokus pada kepentingan konsumen. “Konsumen tidak akan meninggalkan Anda karena ada pesaing. Konsumen akan meninggalkan Anda, saat Anda berhenti menjawab kebutuhan mereka.”
Untuk itu, Grab berambisi menjadi ‘everyday superapp’ pertama di Asia Tenggara. Grab bersiap menyediakan beragam layanan dan informasi yang relevan dengan kebutuhan pengguna.
Layanan terbaru yang diluncurkan Grab adalah GrabFresh melalui kemitraan dengan HappyFresh. Jasa pengiriman barang belanjaan ini akan diuji coba di Jakarta, Indonesia pada bulan ini. Berikutnya, layanan ini bakal hadir di Thailand dan Malaysia pada akhir 2018.
Grab juga meluncurkan GrabAssistant di Manila, Filipina. “Pelanggan Grab akan menikmati beragam layanan terbaru yang mengagumkan seperti berbelanja, pembayaran utilitas, hiburan, dan layanan lainnya sebagai bagian dari everyday superapp,” ujar Head of Product at Grab Jerald Singh.
(Baca: Saingi Go-Jek, Grab Rilis Layanan Mirip Go-Mart di Filipina)
Sebelumnya, Go-Jek telah resmi membuka kantor cabang di Vietnam dan Thailand. Di kedua Negara ini, Go-Jek akan memperkenalkan brand baru: Go-Viet untuk Vietnam dan Get untuk Thailand.
Setelah itu, strategi yang sama kemungkinan akan diambil saat Go-Jek masuk ke pasar Singapura dan Filipina. "Mereka memang menggunakan merek yang berbeda, namun mereka tetap beroperasi sejalan dengan nilai-nilai yang telah berhasil menjadikan Go-Jek, pemimpin pasar di Indonesia." kata CEO Go-Jek Nadiem Makarim, akhir Juni lalu.