Perusahaan induk media sosial Snapchat, Snap Inc. berencana merumahkan lebih dari 120 karyawan, yang sebagian besar merupakan teknisi. Ini merupakan gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terbesar yang pernah dilakukan Snap Inc.
Sebelumnya, Snap Inc. merumahkan 42 pegawai pada 2017. Hingga akhir tahun lalu, jumlah karyawan Snap Inc. mencapai 3.069 orang
“Kami telah membuat keputusan yang sangat sulit untuk mengeluarkan lebih dari 120 anggota tim kami dari perusahaan. Kami melakukan ini setelah meninjau ulang setiap anggota tim,” ujar Senior Vice President for Engineering Snap Inc Jerry Hunter dalam pesannya untuk karyawan dikutip dari Cheddar, Kamis (8/3).
(Baca juga: Pendiri WhatsApp Suntik Dana Rp 685 Milliar ke Pesaing)
Dalam pesan elektroniknya itu, Jerry mengatakan bahwa perusahaan tengah melakukan restrukturisasi. Berdasarkan hasil rapat, kata dia, perusahaan ingin memperkuat divisi teknis agar lebih produktif dan inovatif. Dengan begitu, perusahaan bisa fokus mengembangkan produk.
Snapchat merupakan aplikasi perpesanan yang memungkinkan penggunanya mengirim pesan foto, video dan teks yang kemudian hilang setelah beberapa saat. Belakangan ini, Snap Inc didera kesulitan lantaran membuat beberapa terobosan yang gagal di bidang hardware, seperti kacamata berkamera ‘Spectacles’ dan rencana pembuatan drone yang tak kunjung dirilis.
Dengan adanya restrukturisasi ini, Snapchat pun menunda pemberian bonus untuk karyawan pada akhir 2017 karena perusahaan tak berhasil mencapai target. Namun, CEO Snap Inc Evan Spiegel mendapatkan bonus saham senilai US$ 637 juta pada tahun yang sama, lantaran melancarkan proses penawaran perdana saham (IPO) perusahaan.
(Baca juga: Snapchat Bidik Dana IPO Rp 40 Triliun, Terbesar Setelah Facebook)