UBS Galang Pendanaan Startup Teknologi

Arief Kamaludin | Katadata
Penulis: Muchamad Nafi
6/3/2018, 07.00 WIB

“Mengingat pertumbuhan ekonomi digital yang semakin cepat, konferensi ini juga membahas bagaimana bisnis di Indonesia dapat memanfaatkan teknologi,” ujar Joshua. “Kami yakin investor akan menemukan tema investasi jangka pangjang yang relevan.”

Keyakinan makin pesatnya laju ekonomi digital ini didasari pada proyeksi pertumbuhan Indonesia yang makin membaik pada 2018. Menurut Edward Teather, Senior ASEAN Economist UBS Investment Bank, ekonomi Indonesia bakal bergerak positif. Bahkan, dia memperkirakan pertumbuhan PDB riil  5,6 – 5,7 persen, lebih tinggi dari asumsi APBN 2018 yang di level 5,4 persen.

Beberapa faktor yang menjadi dasar pertimbangan UBS di antaranya investasi makin kuat yang didorong oleh pertumbuhan kredit yang membaik. Harga komoditas yang mulai pulih juga dapat memicu pertumbuhan konsumsi, “Yang saat ini masih menjadi titik lemah dalam pemulihan ekonomi Indonesia,” kata Edward.

(Baca pula: Daya Beli Melemah, Rata-rata Penjualan Gerai Matahari Turun 1,2%)

Pertimbangan lainnya yaitu tingkat inflasi yang cenderung masih rendah. Faktor makro lainnya terkait defisit transaksi berjalan yang relative dapat dikendalikan. “Dan lemahnya dolar Amerika akan secara bertahap memulihkan nilai tukar rupiah.”
Halaman:
Reporter: Hari Widowati