Situs Beritasatu.com Selasa (21/11) pagi sempat diretas oleh ‘penambang’mata uang digital, bitcoin. Akibatnya, komputer para pengakses Beritasatu.com menjadi lambat karena kapasitasnya terkuras oleh peretas.
"Atas kejadian kemarin pagi, kami atas nama manajemen dan redaksi meminta maaf kepada para pembaca dan pengunjung setia Beritasatu.com,” kata Eksekutif Editor BeritaSatu Media Holdings, Anthony Wonsono melalui siaran pers, Rabu (22/11).
Anthony menyatakan, Beritasatu.com sempat mengalami injection script pada salah satu server ads-nya. Peretas menginjeksikan secara ilegal script untuk mengaktifkan malware script webbase crypto-mining, sejenis situs untuk menambang mata uang digital.
(Baca juga: BI Akan Lakukan Kajian Sebelum Adopsi Sistem Blockchain)
Akibat kejadian ini, komputer para pengunjung atau pembaca Beritasatu.com mengalami kerja berlebih, karena secara otomatis akan dipakai untuk ‘menambang’ digital currency oleh peretas. Beritasatu menerima laporan sejumlah pembaca yang kinerja CPU-nya melambat, karena kapasitasnya terkuras maksimal oleh peretas.
“Apresiasi kami sampaikan juga kepada teman-teman warganet yang aktif melaporkan kejadian ini kepada kami,"ujar Anthony.
Atas kejadian peretasan itu, tim internal Beritasatu.com langsung membersihkan injection script yang diduga kuat disusupkan oleh peretas. Alhasil, sejak Selasa (21/11) sekitar pukul 15.00 WIB, lubang yang dijebol peretas sudah berhasil ditutup dan pengunjung sudah bisa kembali mengakses Beritasatu.com tanpa terganggu kinerja komputer atau device-nya.
(Baca juga: Serangan Global Virus Petya, Menkominfo: Backup Data Sekarang)
Anthony menyatakan, peretasan seperti injection script ini menjadi modus baru para penambang mata uang digital. Mereka biasanya mengejar situs-situs yang ramai dikunjungi orang agar tujuan utamanya mencuri mesin penambang mata uang digital tercapai.
Peretasan dengan modus script injection untuk menambang mata uang digital adalah kejahatan baru di dunia siber Indonesia. “Korbannya bisa menimpa siapa saja, karena para pelaku selalu mencoba menjebol situs secara masif dan acak,” kata Anthony.