PT Bank DBS Indonesia mengadakan seleksi akhir dari 10 peserta terbaik untuk menentukan tiga pemenang pada acara Grand Final DBS Young Economist Stand-Up (DBS YES). Kompetisi ini digelar guna mengajak kaum muda dalam menyuarakan ide dan gagasan melalui video stand-up (video kreatif).
Head of Group Strategic Marketing and Communication DBS Indonesia Mona Monika menjelaskan, program DBS YES ini sebenarnya berhasil mengumpulkan 500 partisipasi anak muda yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia seperti Padang, Makassar, Nusa Tenggara Timur (NTT), hingga Papua dan sejumlah daerah di Pulau Jawa.
"Kami berharap melalui program DBS YES yang diadakan setiap dua tahun ini, makin banyak anak muda Indonesia bahkan di luar Pulau Jawa yang tidak hanya mampu memberikan opini dan analisis ekonomi yang akurat namun banyak juga lahir ide-ide solusi ekonomi dan sosial dengan perspektif nasional," ujar Mona, Jakarta, Senin (23/10).
(Lihat: 22 Semifinalis DBS Young Economist Stand-Up (YES))
Bekerja sama dengan mitra strategisnya yakni Katadata dan TechInAsia, Bank DBS Indonesia mendatangkan langsung sebanyak 22 peserta terpilih untuk mengikuti DBS YES Camp. Pada program tersebut, perbankan swasta ini mengajak peserta terpilih untuk berkunjung dan berdiskusi langsung bersama dengan pelaku usaha dan regulator ekonomi digital di Indonesia.
Audiensi di antaranya akan diadakan bersama Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, dan Menteri Keuangan Sri Mulyani. Selain itu, para peserta terpilih ini juga berkunjung ke kantor Google Indonesia, Bukalapak, dan NET TV untuk mendapat pemahaman lebih lanjut untuk memperkuat analisa dan opini faktual masing-masing peserta.
"Setelah mereka berhasil menggunakan materi hasil riset DBS Group Research tentang ekonomi digital di tahapan seleksi, 22 semifinalis berkumpul di Jakarta dan kami mengajak mereka memperkaya materi stand-up, langsung dari sumbernya baik melalui kelas formal maupun kunjungan-kunjungan," ujar Mona.
(Baca: DBS Gelar Kompetisi Opini Kreatif Anak Muda tentang Ekonomi Digital)
Mona menjelaskan, hampir sebagian besar semifinalis pada DBS YES tahun ini mengangkat isu pemerataan infrastruktur dan ekonomi digital di luar Pulau Jawa. Selain itu, para peserta juga mengajak anak muda lainnya untuk berkontribusi dalam peningkatan digital ekonomi di wilayahnya masing-masing.
Adapun, hal yang diharapkan dengan adanya kompetisi ini adalah untuk bisa menggerakkan anak muda lainnya untuk bekontribusi aktif dalam mengembangkan ekonomi digital di daerah mereka masing-masing. Hal ini bisa dilakukan dengan meningkatkan budaya menyebarkan (share) konten ekonomi digital dari berbagai data valid agar dapat dikonsumsi masyarakat luas, sehingga bermanfaat bagi banyak pihak.
Para pemenang Grandfinal DBS YES ini akan mendapatkan hadiah uang tunai senilai total Rp 100 juta dan berkesempatan mengikuti sesi monitoring dengan Chief Innovation Officer Bank DBS Singapura Neal Cross. Selain itu, ketiga pemenang juga akan mendapatkan kesempatan untuk tampil menjadi Opening Act pada DBS Asian Insights Conference 2017 di hadapan para pemimpin dan pelaku industri perbankan dan keuangan serta pejabat pemerintah yang akan berlangsung pada 21 November 2017, di Jakarta.
(Baca: Angkat Tema Literasi Keuangan, Mahasiswi UNS Raih Juara Pertama)
Beberapa juri yang terlibat meliputi Head of Digital Banking Bank DBS Indonesia Leonardo Koesmanto, Head of DBS Group Research Indonesia Maynard Prijaya Arif, Manager Fintech Offiice Bank Indonesia, perwakilan kantor in Kusuma Ayu Kinanti, pimpinan rubrik ekonomi Kompas Andreas Maryoto, dan Independent Financial Planning and Advisor Aidil Akbar Madjid.
Adapun, 10 peserta yang mengikuti Grand Final DBS YES 2017 meliputi Fredy Edhy dari Papua, Gabriel Pierre dari Yogyakarta, Andy Prakoso dari Bandung, Aisha Pradaya Paramita dari Yogyakarta, Khafidh Tri Ramdhani dari NTT, Sena Farid Sudarsono dari Bandung, Vivian Caroline Huang dari Jakarta, Vioni Hanifa dari Bandung, Irman Faiz dari Jakarta, dan Paulina dari Jakarta.