Gojek Jadi Perusahaan RI Pertama yang Kantongi Pendanaan dari Facebook
Layanan on demand Gojek menjadi perusahaan Indonesia pertama yang menerima investasi dari Facebook. Investasi tersebut seiring keinginan perusahaan besutan Mark Zuckerberg untuk menciptakan peluang bagi dunia bisnis di Indonesia, termasuk melalui layanan pesan singkat yang sudah digunakan secara luas, yakni Whatsapp.
Chief Operating Officer Whatsapp Matt Idema mengatakan, Gojek, WhatsApp, dan Facebook adalah layanan yang penting di Indonesia. “Melalui kerja sama ini, kita bisa membantu jutaan UMKM dan pelanggannya untuk bergabung di komunitas ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara," ujar Matt dikutip dari siaran pers, Rabu (3/6).
Facebook dan PayPal bergabung sebagai investor dalam pendanaan terkini Gojek, menyusul Google dan Tencent. Pendanaan baru ini akan mendukung Gojek dalam misi mendorong pertumbuhan ekonomi digital di Asia Tenggara dengan fokus pada layanan pembayaran dan keuangan.
Co-CEO Gojek Andre Soelistyo mengatakan, bergabungnya keempat perusahaan global itu merupakan pengakuan terhadap bisnis perusahaan. Adapun pandemi Covid-19, menurut dia, memberikan peringatan bahwa perekonomian harus didukung dengan infrastruktur digital yang mumpuni untuk tetap tangguuh dan kuat.
(Baca: Facebook, PayPal, Google hingga Tencent Suntik Investasi ke Gojek)
Layanan pembayaran digital dari Gojek, yaitu GoPay, sejak lama berfokus untuk meningkatkan akses ekonomi digital bagi usaha mikro, kecil, dan menengah. Bergabungnya perusahaan-perusahaan teknologi global ini, menurut Andre, membantu Gojek mempercepat misi tersebut.
Bisnis ini dianggap punya potensi besar di tengah mayoritas UMKM di Asia Tenggara yang masih mengandalkan uang tunai.
Arus pendanaan oleh Facebook, PayPal, Google, Tencent dan perusahaan-perusahaan global lainnya akan mendukung lebih banyak UMKM menuju digitalisasi. Gojek berkomitmen untuk membantu usaha mikro, kecil, menengah hingga bisnis berskala besar yang ingin memperkuat infrastruktur pembayaran digital mereka.
Sejak diluncurkan pada 2015, Gojek telah membantu ratusan ribu merchant untuk melakukan digitalisasi dan memberikan mereka akses kepada lebih dari 170 juta pengguna di seluruh Asia Tenggara.
Layanan pembayaran digital Gojek memfasilitasi miliaran transaksi setiap tahun dan merupakan layanan dompet digital terbesar di Indonesia. Sebagian besar dari pencapaian ini adalah kontribusi dari GoFood, layanan antar makanan terbesar di Indonesia dan perluasan cakupan layanan GoPay di sektor lain di dalam maupun di luar ekosistem Gojek.
(Baca: Ojek Online Saat New Normal: Selfie, Pakai Partisi, Bawa Helm Sendiri)
Terkait investasi ini, PayPal sepakat untuk mengintegrasikan layanan pembayarannya dengan Gojek. Kedua perusahaan ini akan berkolaborasi dan membuka akses bagi para pengguna GoPay ke jaringan PayPal yang terdiri dari 25 juta merchant di seluruh dunia.
Farhad Maleki, Head of Corporate Development and Ventures for APAC PayPal mengatakan, Asia Tenggara sedang berada di titik yang sangat krusial dalam proses adopsi digital.
“Kami sangat bersemangat dalam memasuki sebuah hubungan strategis dengan Gojek untuk memperluas akses dan memberikan pengalaman baru bagi para pengguna kami di pasar yang sangat dinamis ini dan di seluruh dunia,” katanya.
Adapun perusahaan teknologi global lain yang sudah terlebih dahulu menjadi investor Gojek adalah Google dan Tencent. Dua perusahaan ini telah berkolaborasi di beberapa projek terkait Gojek sejak pertama kali berinvestasi di Gojek pada 2018.