Pengguna Startup Pendidikan Melonjak Selama Masa Belajar di Rumah

Desy Setyowati|KATADATA
Pendiri sekaligus Chief of Product and Partnership Ruangguru Iman Usman (paling kiri) dan CEO sekaligus pendiri Ruangguru Adamas Belva Syah Devara (paling kanan) saat konferensi pers terkait lima tahun Ruangguru. Startup pendidikan mencatatkan lonjakan pengguna saat pemberlakuan sistem belajar di rumah.
24/3/2020, 17.13 WIB

Sejak aktivitas belajar di sekolah ditiadakan karena pandemi corona, penggunaan platform pembelajaran online melonjak.

Quipper misalnya, menyatakan dalam kurun waktu sepekan sejak aktivitas sekolah ditiadakan sementara, sudah ada 20.000 kelas online digelar. Kelas online ini dikatakan Business Development Manager Quipper Indonesia Ruth Ayu Hapsari, dibuat oleh para guru di platform Quipeer.

Ayu merinci, pengguna platform Quipper selama sepekan ini mencapai 8.683 guru dari 4.492 sekolah. Persentase penggunaan layanan Quipper School ini ia katakan, meningkat 30 kali lipat dibandingkan pekan sebelumnya.

"Prediksi kami kenaikan ini akan terus terjadi seiring bertambahnya sekolah yang menerapkan sistem belajar dari rumah," ujar Ayu kepada katadata.co.id, Selasa (24/3).

Dalam menunjang kualitas layanannya selama masa pembatasan sosial (social distancing) Quipper bekerja sama dengan operator seluler, yakni Telkomsel dan Indosat Ooredoo. Dua perusahaan telekomunikasi ini menyediakan kuota gratis sebesar 30 GB, yang bisa dipakai pengguna untuk akses aplikasi Quipper.

Selain dengan perusahaan operator seluler, saat ini Quipper sedang menjalin kerjasama dengan salah satu produk ponsel untuk memberikan layanan dan fasilitas pembelajaran online.

(Baca: Dorong Belajar dari Rumah, Pemprov Jakarta Gandeng Startup Pendidikan)

Selain Quipper, startup edukasi lainnya, Ruangguru, juga mencatatkan lonjakan pengguna. Dalam sehari, tercatat lebih dari  1 juta orang memanfaatkan layanan Ruangguru.

Bahkan, unduhan aplikasi Ruangguru berada peringkat pertama Google Play Store Indonesia pada Selasa (17/3) lalu. Jumlah unduhan itu mengalahkan WhatsApp dan TikTok.

"Kami kaget dan juga terharu bahwa pada hari pertama dibukanya Sekolah Online Ruangguru Gratis, sudah lebih dari satu juta siswa di Indonesia yang merasakan manfaat dari layanan terbaru kami," kata Pendiri dan Direktur Utama Ruangguru Belva Devara dalam siaran pers, Kamis (19/3).

Startup pendidikan lainnya, Zenius, juga menyatakan mengalami peningkatan pengguna yang signifikan. Meski tidak menyebutkan persentase kenaikannya, namun Chief Executive Officer (CEO) Zenius Education Rohan Monga mengatakan peningkatan pengguna secara signifikan ada di semua lini layanan.

Kenaikan penggunaan platform terjadi sejak pandemi corona memaksa siswa harus belajar di rumah. Ia mengatakan, lonjakan penggunaan itu sudah diantisipasi oleh Zenius.

"Tim teknologi kami bekerja sepanjang waktu untuk pastikan lonjakan penggunaan tidak akan mengganggu kinerja platform kami," ujar Rohan kepada Katadata.co.id, Selasa (24/3).

Untuk memberikan kemudahan pada penggunanya, Zenius menyiapkan layanan baru Zenius Live. Melalui layanan ini, para guru dapat melihat dan menjawab semua pertanyaan siswa secara real time. Di sisi lain program akses gratis layanan Zenius juga terus diterapkan, mulai dari siswa kelas 1 sampai kelas 12 dalam rangka persiapan Ujian Nasional.

"Selain diakses gratis, mayoritas video pembelajaran dihadirkan dengan format whiteboard yang memerlukan kuota internet paling hemat," kata Rohan.

(Baca: Lockdown dan Pandemi Corona Dinilai Untungkan Dua Sektor Startup)

Reporter: Fahmi Ahmad Burhan