Target Nol Emisi pada 2030, Gojek Kembangkan Kendaraan Listrik

Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Helm mitra pengemudi Gojek
30/4/2021, 18.11 WIB

Selain pengembangan kendaraan listrik, Gojek membuat layanan GoTransit untuk mendukung nol emisi 2030. GoTransits merupakan solusi mobilitas yang membantu pengguna menentukan rute perjalanan.

Melalui layanan itu, decacorn mengintegrasikan layanan dengan transportasi lain. "Ini pelayanan multi-moda. Ini berguna mendorong penggunaan masif layanan transportasi publik," ujar Kevin.

Selain itu, Gojek membuat fitur hitung emisi karbon yakni GoGreener Carbon Offset dengan menggaet startup Jejak.in. Melalui fitur ini, pengguna bisa menghitung jumlah emisi karbon sehari-hari dan mengonversinya dengan menanam pohon.

Startup jumbo itu menerapkan tiga pilar terkait komitmen nol zero yakni pelestarian lingkungan (GoGreener), pertumbuhan sosial ekonomi (GoForward), serta kesetaraan dan keberagaman (GoTogether). Ketiganya berfokus pada isu lingkungan dan sosial yang paling mendesak, sekaligus memberikan dampak paling signifikan bagi seluruh pemangku kepentingan.

Gojek mengklaim, laporan berkelanjutan atau sustainability report dengan indikator lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) telah melalui proses assurance oleh PricewaterhouseCoopers (PwC). Ini diklaim yang pertama dibuat oleh perusahaan berbasis internet di Asia Tenggara, dengan menggunakan standar global.

Co-CEO Gojek Andre Soelistyo menambahkan, perusahaan memiliki tanggung jawab untuk ikut ambil bagian dan menjalankan bisnis secara berkelanjutan. “Kami memastikan untuk menjalankan bisnis dengan lebih baik di seluruh ekosistem, sambil membuka jalan bagi perusahaan lain melakukan hal yang sama,” kata dia.

Ia menilai, itu merupakan isu yang semakin penting dan relevan bagi para pemangku kepentingan.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan