Transaksi Meroket saat Pandemi, Halodoc Masif Kembangkan Teknologi AI

Google Play Store
Aplikasi Halodoc
22/10/2021, 17.43 WIB

Halodoc mencatatkan peningkatan pengguna dua kali lipat selama pandemi Covid-19. Startup kesehatan ini mulai gencar mengembangkan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) dan mesin pembelajar alias machine learning di tengah penurunan kasus corona di Indonesia. 

Co-Founder sekaligus CBO Halodoc Doddy Lukito mengatakan, transaksi layanan konsultasi online (telemedicine) meningkat 10 kali lipat. Jumlah pembaca di laman informasi atau artikel kesehatan naik dua kali lipat.

Transaksi Halodoc di toko kesehatan juga melonjak lima kali lipat. Lalu, layanan buat janji dengan dokter meningkat tiga kali lipat. Sedangkan tes Covid-19 telah digunakan oleh lebih dari 600 ribu pengguna.

Saat ini, Halodoc menggaet 18 juta pengguna dan 20 ribu lebih dokter. Selain itu, terdapat lebih dari 4.000 penyedia layanan mulai dari rumah sakit hingga apotek di platform.

"Penyakit yang paling banyak dikonsultasikan konsumen selama ini yaitu terkait corona. Kemudian, ada layanan konsultasi spesialis, poli, kelamin, penyakit dalam hingga kandungan," kata Doddy saat konferensi pers virtual, Jumat (22/10).

Ia juga mencatat, layanan konsultasi dokter hewan dan kesehatan jiwa mulai diminati.

Seiring dengan lonjakan penggunaan selama pandemi Covid-19, perusahaan gencar berinovasi. "Misalnya, kami melakukan berbagai persiapan untuk implementasi AI dan machine learning," kata Doddy.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan