Startup di bidang kecantikan, Social Bella Indonesia atau Sociolla mencatatkan peningkatan pendapatan dua kali lipat tahun lalu. Sociolla ekspansi ke Vietnam pada 2020.
Tech In Asia melaporkan, Sociolla mencatatkan pendapatan US$ 43,5 juta tahun lalu. Laba kotor juga naik 2,2 kali lipat menjadi US$ 16,3 juta.
Katadata.co.id mengonfirmasi angka-angka tersebut kepada Sociolla. Namun, Co-founder sekaligus President of Social Bella Indonesia Christopher Madiam tidak berkomentar terkait laporan keuangan.
Meski begitu, Christopher mengatakan bahwa Sociolla tetap mencatatkan pertumbuhan bisnis selama pandemi corona. "Jumlah pengguna terdaftar meningkat lebih dari dua kali lipat dibandingkan sebelum pandemi, jauh lebih tinggi dari rata-rata peningkatan pengguna e-commerce di Indonesia 15% tahun ini," katanya kepada Katadata.co.id, Selasa (9/11).
Sociolla juga mencatatkan peningkatan loyalitas pelanggan dengan retensi lebih dari 40% dalam setahun. Kemudian, jumlah toko Sociolla tumbuh 10 kali lipat dibandingkan sebelum pandemi corona.
Startup itu juga memperluas portofolio brand eksklusif hingga lebih dari 50 merek. Perusahaan pun mengembangkan 24 gudang serba guna yang mencakup seluruh wilayah Indonesia untuk mendukung ekspansi lokal.
Menurut Christopher, pertumbuhan bisnis Sociolla selama pandemi corona terdorong oleh perubahan besar perilaku konsumen dalam berbelanja. "Konsumen generasi baru semakin cerdas dalam belanja online," katanya.
Sociolla juga menyiapkan strategi pertumbuhan bisnis tahun depan. Christopher mengatakan, Sociolla akan gencar memperluas bisnis Online to Offline (O2O).
Metode bisnis O2O dinilai dapat meningkatkan kepuasan konsumen. "Kami menargetkan peresmian toko baru dengan jumlah tiga kali lipat dalam waktu dua tahun sejak saat ini," katanya.
Selain itu, Sociolla akan gencar berekspansi. "Ini untuk menjalankan ambisi kami dalam membantu brand lokal Indonesia berkembang secara internasional," katanya.
Tahun lalu, Sociolla ekspansi ke Vietnam. Saat ini, Sociolla juga membuka beberapa toko offline di kota-kota utama negara Naga Biru.
"Kami juga siapkan rencana ekspansi yang agresif di Vietnam dalam beberapa bulan mendatang," ujarnya.
Pada Mei, Sociolla meraih pendanaan Rp 818 miliar dari empat investor yang dipimpin oleh perusahaan investasi dan pengelola dana (private equity firm) yang berpusat di Amerika Serikat (AS) L Catterton.
Sedangkan investor lain yang berpartisipasi yakni Indies Capital, East Ventures, dan Jungle Ventures. Indies Capital merupakan manajer investasi multi aset alternatif dengan spesialisasi di investasi private credit untuk kawasan Asia Tenggara.
Co-founder dan Managing Partner di East Ventures Willson Cuaca mencatat, Sociolla tumbuh signifikan tahun lalu. Startup ini beradaptasi dengan cepat di tengah pandemi corona.
Ia menilai, Sociolla memiliki faktor-faktor yang perlu dimiliki oleh beauty tech-company yakni konten, komunitas, e-commerce, dan ritel yang terintegrasi.