Startup Agregator Merek (brand) e-commerce Hypefast telah menggaet 25 brand e-commerce. Hypefast mengklaim bisnisnya bisa membantu brand meningkatkan pendapatan lebih dari dua kali lipat.
Hypefast mengembangkan bisnisnya sebagai pelopor rumah bagi brand dengan cara bermitra. Jangkauan brand kini ada di empat negara di Asia Tenggara.
Startup ini meningkatkan skala merek dengan menghadirkan dukungan modal, tim ritel, serta ekosistem dan infrastruktur ritel terpusat. Hypefast juga telah menyalurkan dana sebesar Rp 125 miliar ke 25 brand tersebut.
Perusahaan juga mengakuisisi brand dengan tetap mempertahankan pendiri brand asli untuk mempertahankan relevansi yang kuat dengan pelanggan lokal. Dengan skema bisnis seperti itu, Hypefast mengklaim telah mengembangkan profitabilitas brand. Salah satu akuisisi baru-baru ini adalah brand baby & kids dari Indonesia.
Brand tersebut telah mencatatkan pertumbuhan pendapatan lebih dari dua kali lipat. Dalam enam bulan terakhir pendapatan brand meningkat dari US$ 3 miliar menjadi hampir US$8 miliar. "Merek-merek ini juga telah memiliki akses ke produsen yang hemat biaya dan pasar yang substansial dengan penetrasi e-commerce yang kuat," kata Founder dan CEO Hypefast Achmad Alkatiri dalam siaran pers, kemarin (11/11).
Ia menjelaskan, Hypefast sangat mengutamakan kualitas dibandingkan kuantitas brand. Setelah tahapan akuisisi, Hypefast gencar menggerakkan pertumbuhan melalui tim ritel terpadu, teknologi, proses efisien, analisis pasar, skala ekonomi, hingga optimasi operasional back-end secara terpusat.
Hypefast didirikan pada Januari 2020 oleh Alkatiri. Ia sebelumnya bekerja sebagai CMO Lazada Indonesia. Ide awal perintisan Hypefast berasal dari pengalaman tim pendiri perusahaan dengan brand-brand e-commerce lokal. Selain itu, pendiri juga mempunyai pemahaman mendalam atas berbagai kendala yang dihadapi sejumlah brand tersebut.
"Saya memulai Hypefast setelah menghabiskan lebih dari enam tahun bekerja sama dengan pendiri merek lokal dan melihat perjuangan mereka dalam mengakses bakat, modal, skala, dan efisiensi operasional yang tepat," kata Alkatiri.
Hypefast juga telah memperoleh US$ 22 juta equity capital serta tambahan debt capital. Dana itu berasal dari investor terkemuka di Asia Tenggara dan dunia seperti Monk's Hill Ventures, Jungle Ventures, Strive, Arkblu Capital dan Amand Ventures.
Founder dan Managing Partner Monk's Hill Ventures Kuo-Yi Lim mengatakan, Hypefast merupakan pelaku e-commerce 2.0. Perusahaan menerapkan pola belanja yang berorientasi pada brand dan penjual.
"Hypefast membangun layanan digital terdepan yang memberdayakan pemilik brand dan pengusaha baru di Asia Tenggara meningkatkan bisnis mereka," kata Lim.