Startup logistik J&T Express resmi meluncurkan jaringan di Uni Emirat Arab (UEA) dan Arab Saudi. Dengan begitu, decacorn anyar Indonesia ini sudah hadir di 10 negara.
Selain dua di Timur Tengah, delapan negara yang dirambah oleh J&T Express yakni Indonesia, Vietnam, Malaysia, Thailand, Filipina, Kamboja, Singapura, dan Cina. CEO J&T Express Robin Lo mengatakan, ekspansi ini menandakan keseriusan perusahaan memposisikan diri sebagai perusahaan jasa pengiriman berstandar internasional.
“Kami berkomitmen menghadirkan jaringan pengiriman global melalui pengembangan bisnis yang secara bertahap di Asia Tenggara, Cina hingga saat ini memasuki Timur Tengah,” kata Robin Lo dalam keterangan pers, Senin (10/1).
Apalagi, Arab Saudi berencana membangun pusat logistik regional yang berbeda dari sebelumnya hingga 2030. Selain itu, berpeluang mempromosikan pengembangan e-commerce.
Robin Lo menilai, hal itu memperkuat efektivitas jasa pengiriman J&T Express untuk meningkatkan pengalaman transaksi online konsumen. Selain itu, dapat berkontribusi pada perkembangan industri e-commerce hingga ke Timur Tengah.
Sebelumnya, J&T Express membangun jaringan distribusi beserta sistem pergudangan mencakup semua provinsi dan wilayah di Uni Emirat Arab dan Arab Saudi.
Akhir tahun lalu, decacorn baru itu meluncurkan layanan J&T International Standard Express. Ini merupakan layanan pengiriman antar-negara guna memperluas jangkauan dan jaringan bisnis di masa yang akan datang.
Hurun Global Unicorn Index 2021 mencatat, valuasi J&T Express US$ 20 miliar (Rp 285 triliun). Nilanya lebih besar ketimbang Gojek US$ 10,5 miliar (Rp 150 triliun).
J&T Express pun menempati urutan ke-16 unicorn terbesar di dunia, menurut Hurun Global Unicorn Index 2021. Posisi pertama ditempati oleh induk TikTok, ByteDance. Lalu Ant Group dari Alibaba dan SpaceX milik Elon Musk.
Berdasarkan data CB Insights bertajuk 'The Complete List of Unicorn Companies', valuasi J&T Express juga mencapai US$ 20 miliar. Padahal, nilainya baru US$ 7,8 miliar pada medio April.