Startup itu melayani sekitar satu juta pelanggan di Jawa dan Bali. Selain itu, bekerja sama dengan lebih dari 10.000 petani di seluruh Indonesia.

Pendanaan seri C yang diraih kali ini pun didapat kurang dari setahun seri B US$ 15 juta Rp 216 miliar yang dipimpin oleh Astra. Sejak saat itu, Sayurbox menambah produk secara signifikan dan ekspansi cakupan wilayah dari Jabodetabek ke Surabaya dan Bali.

Co-Founder sekaligus Managing Partner Northstar Patrick Walujo mengatakan, perusahaan sangat percaya akan pemberdayaan usaha kecil menengah melalui teknologi.

Northstar juga mengenal Amanda dan mengikuti pertumbuhan Sayurbox sejak 2017. Menurut pengamatan mereka, Sayurbox serius dalam pemberdayaan petani kecil dan petani individu Indonesia melalui platform e-Grocery Sayurbox.

“e-Grocery adalah garda terdepan berikutnya untuk e-commerce. Kami sangat senang dapat berpartisipasi dan bekerja sama dengan Amanda dan tim untuk mengembangkan platform Sayurbox ke seluruh Indonesia,” kata Patrick.

Partner Alpha JWC Ventures Eko Kurniadi menambahkan, Sayurbox menemukan kunci dan solusi mengatasi tantangan di industri ini. Menurutnya, berkembang di sektor e-grocery bukanlah sesuatu yang mudah, mengingat resiko besar operasional dan logistik, serta perbedaan perilaku konsumen yang beragam.

“Sayurbox kini menjadi perusahaan berkelas dunia, tak kalah dengan startup-startup e-grocery unggul lainnya secara global,” ujar Eko.

Operasional Sayurbox memungkinkan mereka mengantarkan produk segar dari petani ke konsumen hanya dalam 12 jam. “Dengan pendanaan ini, kami siap bekerja sama dengan Amanda dan tim Sayurbox untuk berkembang lebih jauh lagi,” ujarnya.

Country Manager IFC untuk Indonesia dan Timor Leste Azam Khan menyampaikan, platform digital seperti Sayurbox dapat memberikan kontribusi besar dalam membuka akses pasar dan keuangan, serta meningkatkan kemakmuran bagi jutaan petani.

“Caranya, melalui peningkatan perputaran uang dan tingkat penetrasi UKM yang lebih tinggi,” kata Azam.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan