Ia optimistis, peningkatan transaksi akan jauh lebih besar pada kuartal II. Utamanya, karena libur lebaran yang mencapai 10 hari.
Selama dua tahun terakhir atau saat pandemi corona, pemerintah memperketat jadwal libur lebaran guna mengantisipasi penyebaran virus corona. Pemerintah juga membuat aturan-aturan khusus untuk membatasi mobilitas warga.
Kini, pemerintah memutuskan bahwa cuti bersama Hari Raya Idul Fitri jatuh pada 29 April hingga 6 Mei. Hal ini telah diatur dalam Surat Keterangan Bersama Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi yang ditetapkan pada pekan lalu (7/4).
Dengan cuti bersama itu, maka masyarakat bisa mendapatkan libur 10 hari mulai dari Jumat (29/4) sampai Minggu (8/5). Rinciannya sebagai berikut:
- Cuti bersama empat hari di luar hari libur nasional, yakni Jumat (29 April), serta Rabu (4/5) hingga Jumat (6/5)
- Libur Nasional Hari Raya Idul Fitri 1443 H jatuh pada 2 dan 3 Mei, serta 7 dan 8 Mei jatuh pada Sabtu dan Minggu
Selain itu, anak-anak mulai libur sekolah pada Juni. “Saya sangat optimistis pada kuartal II,” kata Gaery.
“Saya rasa pemulihan pariwisata akan sangat cepat pada Kuartal II. Akan jauh melampaui kuartal I,” tambah dia.
Gaery pun memperkirakan ada lebih banyak turis asing masuk ke Indonesia. Hal ini karena pemerintah memperlonggar kebijakan terkait wisatawan asing.
Selain itu, “berkat pandemi corona, destinasi wisata di Indonesia di luar Bali malah menjadi hotspot karena lebih terekspos. Turis internasional akan mulai banyak datang ke Tanah Air,” ujarnya.